Ini Kebiasaan yang Picu Pria Usia 20-an Kena Impotensi

Ini Kebiasaan yang Picu Pria Usia 20-an Kena Impotensi

Devandra Abi Prasetyo - detikSumut
Senin, 23 Des 2024 09:00 WIB
An unrecognizable mans hands hold a tape measure to the crotch of his jeans, checking size or growth with his forefinger.
Foto: iStock
Jakarta -

Dokter Spesialis andrologi Eka Hospital BSD dr Christian Christopher Sunnu Sp.And mengungkap sebuah penelitian yang menemukan pria berusia di bawah 40 tahun mengalami impotensi atau disfungsi ereksi. Berdasarkan penelitian itu disebut penyebab utama impotensi itu adalah gaya hidup yang buruk.

Mulanya dia menjelaskan bahwa penelitian itu berbeda dengan teori yang dipelajarinya. Di mana rata-rata disfungsi ereksi dialami pria berusia 40 tahun ke atas.

"Rata-rata pasien saya 75 persen yang konsultasi usia 20-30 tahun, kok bisa gitu ya? Karena nggak sesuai sama teori yang saya pelajari, yang saya pelajari kan disfungsi ereksi itu usia 40 tahun ke atas," kata dr Sunnu dikutip detikHelth.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, anak muda saat ini berbeda 180 derajat dengan anak muda generasi sebelumnya. Ia menyebut anak muda saat ini banyak mengalami stres di usia yang tidak semestinya.

"Salah satu penyebabnya stres karena persaingan semakin ketat, dulu anak-anak muda masih main-main, sekarang sudah punya tekanan besar," tuturnya.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya pikiran, makanan yang dikonsumsi juga mempengaruhi terjadinya disfungsi ereksi. Ia berpesan kebiasaan itu segera ditinggalkan.


"Kedua pola makan, makannya tidak teratur, minum alkohol, rokok bisa 12 batang sehari, kurang olahraga, tidurnya malam," sambungnya.

dr Sunnu menambahkan, disfungsi ereksi ini seringkali tidak disadari oleh banyak orang. Menurutnya, tidak sedikit yang menganggap bahwa disfungsi ereksi itu adalah penis yang tidak bisa 'berdiri', padahal impotensi tidak sesederhana itu.

"Jadi DE (disfungsi ereksi) itu ada levelnya. Level satu, dua, tiga, dan empat. Level satu dia (lembek) seperti tofu, tahu Jepang. Level dua dia seperti pisang yang sudah dikupas. Level tiga dia seperti pisang yang tidak dikupas, dan level empat dia bisa ereksi tapi baru 'masuk' (penetrasi) sebentar sudah gembos," kata dr Sunnu.

dr Sunnu menekankan kepada para laki-laki, khususnya anak-anak muda untuk mulai mengubah pola hidup mereka. Menurutnya, anak-anak muda harus menghindari beberapa makanan yang mampu memicu terjadinya impotensi.

"Yang tidak bagus itu makanan olahan, junk food, makanan instan seperti sosis, nugget. Boleh, tapi dikurangi porsinya, sebulan sekali. Kedua minuman manis, karena dia dapat meningkatkan gula darah. Kemudian ada alkohol karena dapat merusak fungsi liver. Lalu mikroplastik dan kebiasaan merokok," katanya.

"Kemudian makanan apa yang bagus? Buah, sayuran ada antioksidannya juga. Lalu yang tinggi protein, saya sarankan adalah seafood," sambungnya.

Selain itu, olahraga juga tidak kalah pentingnya. Dokter Sunnu merekomendasikan aktivitas fisik yang bisa menguatkan otot kaki dapat mencegah seorang laki-laki terkena disfungsi ereksi.

"Olahraga yang bagus yang menggunakan otot kaki, otot paha, seperti futsal, sepak bola gitu. Penelitian bilang kalau otot paha kuat, aliran darah ke penis itu juga kuat. Kalau otot paha kuat, aliran darah ke sana kuat, hormon testosteronnya lebih baik," tutupnya.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads