Tak Merokok Tapi Kena Kanker Paru, Ini Pemicunya Kata Dokter

Tak Merokok Tapi Kena Kanker Paru, Ini Pemicunya Kata Dokter

Averus Kautsar - detikSumut
Kamis, 12 Des 2024 03:00 WIB
Lung cancer. lung disease
Foto: Ilustrasi. (Getty Images/Mohammed Haneefa Nizamudeen)
Jakarta -

Kebiasaan merokok kerap dikaitkan dengan penyakit kanker paru. Namun dalam beberapa kasus, justru ada pasien menderita kanker paru padahal tidak pernah merokok sama sekali.

Lantas, mengapa hal ini bisa terjadi? Ini penjelasan Ketua Perhimpunan Hematologi-Onkologi Medik Penyakit Dalam Indonesia (PERHOMPEDIN) Dr dr Tubagus Djumhana SpPD KHOM.

Melansir detikHealth, dr Djumhana mengungkapkan bahwa merokok memang merupakan salah satu faktor risiko utama dari kanker paru. Namun, ia menuturkan merokok bukan satu-satunya pencetus kanker paru.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, paparan zat-zat kimia hingga infeksi virus di lingkungan juga dapat jadi beberapa faktor pemicu dari kanker paru.

"Kanker paru itu bukan hanya karena merokok, tapi paparan lain misalnya asbes, ataupun yang bahan-bahan kimia, dan semuanya itu yang terhisap bisa mengubah. Environment yang tadinya lingkungannya baik, tapi karena ada paparan pertama dan berlanjut terus jadi kanker," ucap dr Djumhana ketika berbincang dengan detikcom, Selasa (10/12/2024).

ADVERTISEMENT

Lebih lanjut dr Djumhana menambahkan, kanker paru tidak bisa terjadi secara tiba-tiba. Ia menjelaskan kanker paru baru muncul setelah paparan karsinogenesis terjadi secara berulang dan dalam waktu tahunan.

Saat paparan tersebut terus terjadi selama bertahun-tahun, maka bisa mengakibatkan perubahan dari mukosa paru. Sistem yang ada di dalamnya tidak dapat mengubah mutasi tersebut kembali menjadi normal, bertahap akhirnya menjadi pra-kanker, lalu kanker.

"Jadi munculnya ada pertama dari bahannya karsinogenesisnya itu. Bukan hanya merokok, tapi ada yang lain juga bahan-bahannya dan kemudian juga virus dan infeksi lainnya," kata dr Djumhana.

Selain itu, dr Djumhana menyebut faktor keturunan juga mungkin menjadi pemicu. Dalam beberapa kasus, ada orang-orang yang memiliki kondisi genetik tertentu sehingga tubuhnya tidak bisa mengontrol perkembangan sel kanker.

Meski kanker paru bisa disebabkan oleh berbagai faktor lain, menghindari rokok tetap jadi salah satu langkah penting pencegahan kanker paru dan kesehatan secara umum. Sebab kebiasaan merokok adalah faktor risiko hampir semua jenis kanker.

dr Djumhana turut menekankan pentingnya pemeriksaan secara dini, meski tidak memiliki gejala. Tujuannya demi mempercepat penanganan apabila pasien memang memiliki kanker.

"Kita perlu melakukan rontgen toraks atau dengan CT scan untuk melihat screening ada nggak karena kalau ditemukan lebih dini, lebih kecil gampang dioperasi, sembuh deh," tandasnya.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)


Hide Ads