Sumut Sepekan

ASN Perkosa Pelajar hingga Hamil-Rp 150 Juta Dicuri di Mobil Bendahara KPU

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 30 Nov 2024 13:30 WIB
Foto: Ari Saputra
Medan -

Berbagai peristiwa dan kasus kriminal terjadi di wilayah Sumatera Utara (Sumut) dalam sepekan terakhir. Mulai dari ASN yang diduga menyekap dan memperkosa remaja hingga hamil serta pencurian di mobil milik bendahara KPU.

Berikut detikSumut rangkum sejumlah peristiwa dan kasus kriminal tersebut:

1. ASN Sekap-Perkosa Pelajar Hingga Hamil

Seorang ASN di Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), inisial ALS (57) diduga memperkosa pelajar SMP berusia 13 tahun hingga hamil. Aksi bejat itu dilakukan pelaku di warung kopi orang tua korban di Kota Padangsidimpuan.

Kasat Reskrim Polres Padangsidimpuan AKP Desman Manalu mengatakan kejadian itu berawal pada Jumat (24/5/2024) sore. Saat itu, pelaku datang ke warkop orang tua korban.

"Kebetulan, korban yang sedang menjaga warung. Lalu, terlapor meminta korban untuk membuatkan kopi untuk dirinya," kata Desman, Senin (25/11).

Saat korban tengah meletakkan kopi di atas meja, ALS langsung menyekap mulut korban dan menariknya ke arah kamar mandi warung dan langsung memperkosanya. Kemudian, pelaku kembali datang ke warkop itu pada Selasa (28/5) sore. Dengan melakukan modus yang sama, pelaku memesan kopi kepada korban. Saat kopi tersebut diantarkan oleh korban, pelaku langsung memperkosa korban.

Akibat kejadian itu, korban hamil dengan usia kandungan lebih kurang 25 minggu. Orang tua korban pun langsung membuat laporan ke Polres Padangsidimpuan usai mengetahui kejadian itu.

Wakapolres Padangsidimpuan Kompol Rahman Harahap mengatakan pihaknya hingga saat ini masih mencari keberadaan pelaku ALS. Dia menyebut penyidik sudah mendatangi kediaman pelaku, tetapi tidak ditemukan.


2. Anak Ancam Ibu Pakai Parang

Satu video yang menyebutkan seorang pria ditangkap usai dilaporkan ibu kandungnya ke polisi, viral di media sosial. Pelaku dilaporkan ibunya karena sering mengancam menggunakan parang.

Peristiwa itu dipicu karena pelaku sering mengancam ibunya menggunakan parang jika tak diberi uang.

Kapolsek Medan Tuntungan Iptu Eko Sanjaya membenarkan informasi video viral itu. Eko menyebut dirinya turun langsung untuk menangkap pelaku di rumah korban di Jalan Coklat 1, Kecamatan Medan Tuntungan, Senin (25/11). Adapun pelaku yang ditangkap adalah Zufrid Syaputra (32).

"Saya memimpin langsung penangkapan seorang anak yang melakukan pengancaman terhadap ibu kandungnya," kata Eko, Selasa (26/11).

Eko menyebut penangkapan itu berawal saat ibu kandung pelaku, yakni Siti Syafrida (61) melapor ke Polsek Tuntungan pada hari yang sama. Siti melaporkan anaknya yang kerap mengancamnya menggunakan parang.

Usai menerima laporan itu, kata Eko, dirinya bersama sejumlah personel mendatangi rumah tersebut bersama dengan korban. Setibanya di rumah itu, petugas langsung mengamankan pelaku Zufrid.

Selain menangkap pelaku, petugas kepolisian juga mengamankan parang sepanjang 20 cm yang digunakan pelaku untuk mengancam korban.


3. Pria Tebas Tetangga Pakai Parang Gegara Beda Pilihan Pilkada

Seorang pria di Kabupaten Tapanuli Tengah, inisial FA (40) menganiaya tetangganya menggunakan parang. Peristiwa itu diduga dipicu karena keduanya berbeda pilihan di pilkada 2024.

Kapolres Tapteng AKBP Basa Emden Banjarnahor mengatakan peristiwa itu terjadi di salah satu warung di Kelurahan Lopian, Kecamatan Badiri, Rabu (27/11) pagi. Adapun korban adalah P Laia (38).

"Kejadian bermula akibat cekcok mulut hingga terjadi adu fisik," kata Basa, Kamis (28/11).

Warga yang berada di lokasi langsung melerai pertengkaran keduanya. Setelah dilerai, emosi FA ternyata tidak mereda.

FA kemudian pergi ke rumahnya mengambil parang dan kembali menemui korban yang masih berada di warung tersebut. Lalu, pelaku mengarahkan parang itu hingga mengenai bagian kepala dan tangan korban.

Staf Humas Polres Tapteng Brigadir Poniton Simanullang mengatakan motif penganiayaan itu karena korban dan pelaku berbeda pilihan. Namun, selama ini antara korban dan pelaku memang sudah sering berselisih paham.

"Motifnya, itu murni karena masalah pribadi, karena juga ada perbedaan pilihan di pesta demokrasi ini. Sebelum-sebelumnya, berdasarkan keterangan warga sekitar, mereka sudah sering berseberangan gitu," jelasnya.

Baca peristiwa kriminal lainnya di halaman berikutnya...



Simak Video "Video Pria 65 Tahun Perkosa Lansia di Mamuju, Kepergok Anak-Cucu Korban"


(nkm/nkm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork