Balai Latihan Kerja (BLK) disinggung saat debat kedua Cagub dan Cawagub Sumut 2024. Kedua paslon saling ralat terkait jumlah BLK di Sumut.
Dalam debat tersebut, Cagub Sumut nomor urut 1 Bobby Nasution menyebut hanya ada 1 BLK di Sumut, sementara cagub Sumut nomor urut 2 Edy Rahmayadi menyebut ada 17 BLK di Sumut.
Sebenarnya berapa jumlah BLK di Sumut?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Koordinator Penyelenggara Pelatihan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Medan Rahmat Siregar menyebut total ada 11 BLK di Sumut.
Di antaranya 9 BLK yang berada di bawah naungan pemerintah daerah tingkat II seperti di Langkat, Deli Serdang, Tebing Tinggi, Batubara, Tapanuli Utara,Tapanuli Selatan, Padang Sidempuan, Mandailing Natal, dan Dairi.
Kemudian, 1 BLK yang berada di bawah naungan pemerintah tingkat I Provinsi di Kota Pematang Siantar. Sementara itu, ada juga 1 BLK atau BBPVP yang berada di bawah naungan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker).
"Kalau kita bicara BLK secara keseluruhan di Sumut ada 11 termasuk dengan BBPVP yang berada di bawah kementerian," ungkap Rahmat kepada detikSumut, Kamis (7/11/2024).
"Kalau dari segi fasilitas, sebenarnya tergantung bagaimana daerah mencukupi fasilitas yang ada di masing-masing BLK," sambungnya.
Rahmat menyebutkan bahwa peran BLK di Sumut disebut sebagai akses cepat para peserta untuk dapat diserap dalam dunia kerja. Ketrampilan yang diikuti para peserta dilakukan dengan sistem praktek langsung.
"BLK ini jalan tol atau alternatif terbaik untuk masuk dunia kerja. Di BLK, yang awalnya tidak punya ketrampilan, mereka diberikan ketrampilan khusus sesuai bidang yang akan masuk dunia kerja tersebut," tutur Rahmat.
Lanjutnya, Rahmat menyebutkan bahwa rata-rata peserta pelatihan di BLK memiliki peluang besar diserap oleh dunia kerja. Adapun pelatihan yang diberikan selama 1,5 bulan ini mengusung praktek penuh sesuai dengan program pelatihan yang diminati peserta.
"1,5 bulan mereka praktek langsung dengan ahlinya yang sudah bersertifikasi sehingga kita mendeliver ilmu yang ada sehingga tepat guna dan tepat sasaran," pungkasnya.
Sebelumnya, Bobby menyebut di Kota Medan tidak ada BLK. Setahunya, BLK hanya ada di Kota Pematangsiantar. Bobby pun meminta Edy untuk bisa membedakan.
"Di Medan belum ada BLK dari provinsi. Tolong pak, bisa bedakan lah BLK mana balai besar mana pak. Memang cuman wali kota pak, tapi bisa membedakan mana BLK, mana balai besar. Setahu kami memang BLK baru ada di Siantar Pak. Kalau boleh 17 tadi boleh lah disebutin, minimal tiga lagi pak di mana yang ada 17 tadi pak, tapi di Medan bukan ya pak, itu bukan BLK, itu balai besar setau saya," jelasnya.
(mjy/mjy)