6 Jenis Hewan yang Baru Punah Berdasarkan Data Lembaga Konservasi Alam

Muhammad Alfathir - detikSumut
Kamis, 07 Nov 2024 18:30 WIB
Foto: Birds of the World
Medan -

Lembaga Konservasi Alam Internasional atau The International Union for The Conservation of Nature (IUCN) merilis daftar enam hewan yang baru saja punah. Berdasarkan catatan IUCN, total ada 42 ribu spesies hewan di dunia ini yang terancam punah.

Kepunahan hewan sendiri sudah terjadi sejak masa lalu, dan sering diasosiasikan dengan spesies seperti mamut, harimau bertaring panjang, dan bahkan dinosaurus. Pemanasan global dan ulah manusia menjadi ancaman kepunahan hewan saat ini.

Lalu apa saja hewan yang dinyatakan punah pada abad ke-21 atau baru-baru ini berdasarkan laporan IUCN. Simak ulasannya sampai akhir ya.

6 Jenis Hewan yang Baru Punah

1. Burung Po'ouli

Burung po'ouli (Melamprosops phaeosoma) adalah hewan yang hidup di hutan Maui, Hawaii. Hewan ini terakhir kali ditemukan pada tahun 1974, sebelum akhirnya dinyatakan punah pada 2019.

Salah satu penyebab kepunahan burung po'ouli adalah hilangnya habitat dan masuknya predator seperti tikus, kucing, dan luwak. Selain itu, penyakit yang dibawa oleh nyamuk juga menjadi penyebab dari kepunahan burung ini.

"Spesies ini merupakan bagian unik dari sejarah Bumi, dan kita tidak akan pernah memiliki spesies seperti ini lagi maupun memulihkannya," ujar Eric Vander Werf, koordinator pemulihan burung dari Dinas Perikanan dan Satwa Liar Hawaii.

2. Kadal Hutan Pulau Christmas

Kadal hutan pulau Christmas (Emoia nativitatis) adalah hewan yang berasal dari pulau Christmas di Australia. Kadal terakhir ditemukan mati di penangkaran pada 2014 dan spesies ini kemudian dinyatakan punah pada 2017.

Salah satu penyebab kepunahan kadal hutan ini diperkirakan karena tingginya tingkat persaingan dan pemangsaan dari spesies lain. Selain itu, ledakan populasi semut gila kuning (Anoplolepis gracilipes) dan ular serigala India (Lycodon aulicus) pada 1980 turut mendorong penurunan populasi kadar ekor secara signifikan.

"Ketika kadal itu mati, itu pasti akan menandai akhir dari sejarah evolusi yang panjang, dan meninggalkan luka di hati nurani kita," kata John Woinarski, ahli biologi konservasi dari Universitas Charles Darwin di Australia, sebagaimana dilansir The Guardian.

3. Kelelawar Pipistrelle Pulau Christmas

Kelelawar pipistrelle (Pipistrellus murrayi) adalah hewan yang berasal dari pulau Christmas di Australia. Hewan ini dinyatakan punah pada 2016, menjadikannya mamalia pertama yang punah di Australia dalam 50 tahun terakhir.

Salah satu penyebab kepunahan kelelawar ini diduga karena hilangnya habitat mereka di pulau Christmas. Selain itu, pemangsaan dan persaingan dari spesies lain turut memengaruhi penurunan populasi kelelawar pipistrelle.

Menurut Conservation Council of Western Australia, kebijakan dan respons pemerintah yang lambat dalam melindungi hewan terancam punah merupakan salah satu faktor yang menyebabkan banyaknya hewan Australia yang punah, termasuk kelelawar pipistrelle.

4. Burung Pleci atau Burung Berkacamata Putih

Burung berkacamata putih (Zosterops conspicillatus) adalah hewan yang berasal dari pulau Guam di Samudra Pasifik. Hewan ini dinyatakan punah pada 2016 oleh IUCN.

Salah satu penyebab dari kepunahan burung ini diduga karena pemangsaan oleh ular dan spesies lainnya. Namun, penyebab pasti dari kepunahan hewan ini belum dapat dikonfirmasi hingga saat ini.

Kerabat dekat dari spesies ini salah satunya adalah burung kacamata putih Saipan yang merupakan burung asli Kepulauan Mariana Utara.

5. Katak Kabut Gunung

Katak kabut gunung (Litoria nyakalensis) adalah hewan endemik yang hidup di hutan dan lahan basah di Australia. Hewan ini secara resmi dinyatakan punah pada 2021.

Salah satu penyebab utama kepunahan katak ini diduga adalah infeksi jamur chytrid Batrachochytrium dendrobatidis (Bd). Jamur ini menyerang kulit amfibi yang merupakan salah satu organ terpenting pada katak karena berfungsi untuk bernapas dan menyerap air.

Jamur Bd diperkirakan telah menyebabkan penurunan populasi 501 spesies amfibi, termasuk katak kabut gunung. Melansir Daily Sun, katak ini terakhir kali terdeteksi pada April 1990 di Australia. Setelah itu, tidak pernah ada tanda-tanda dari kemunculan katak ini.

6. Ikan Dayung Tiongkok

Ikan dayung Tiongkok (Psephurus gladius) adalah hewan yang hidup di Sungai Yangtze, Tiongkok. Hewan ini sempat menjadi salah satu ikan air tawar terbesar di dunia, sebelum dinyatakan punah pada 2019.

Salah satu penyebab utama kepunahan ikan dayung adalah penangkapan ikan berlebihan, dan pembangunan bendungan di Sungai Yangtze yang mengganggu habitat asli dari hewan ini.



Simak Video "Video: Trump Usul Ubah Aturan Perlindungan Habitat Spesies Terancam Punah"

(astj/astj)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork