3 Negara yang Punya Tradisi Konsumsi Daging Kucing

3 Negara yang Punya Tradisi Konsumsi Daging Kucing

Tim detikFood - detikSumut
Senin, 04 Nov 2024 18:00 WIB
Sudin Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) melakukan sterilisasi kucing di Jakarta Utara. Kegiatan itu untuk mengendalikan pertumbuhan populasi kucing.
Foto: Pradita Utama
Medan -

Bagi pecinta bintang, praktek mengonsumsi daging hewan peliharaan dikecam. Meski begitu, ada beberapa negara di Asia yang punya kebiasaan mengonsumsi kucing.

Dikutip detikFood, binatang lucu tersebut juga dipercaya dapat menangkal nasib buruk dan meningkatkan libido. Berikut ini daftar negara yang punya tradisi mengonsumsi kucing.

3 Negara yang Punya Tradisi Konsumsi Kucing

1. Australia

Australia yang terkenal memiliki jumlah satwa liar yang melimpah termasuk kucing bahkan di daerah perkotaan. Mengonsumsi daging kucing itu dianggap sebagai sumber kekuatan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilaporkan, Australia tidak memiliki aturan khusus terkait menyembelih kucing untuk dikonsumsi sehingga ada pasar gelap untuk daging kucing.

2. Vietnam

Melansir World Population Review selama bertahun-tahun, ribuan kucing liar di Vietnam telah diculik dan dijual ke pedagang makanan, rumah tangga, dan bahkan restoran. Vietnam terkenal memiliki perdagangan gelap bawah tanah yang sangat menguntungkan dari menjual daging kucing dan anjing.

ADVERTISEMENT

Daging kucing sering diolah menjadi sup atau semur. Tak hanya itu, kucing juga sering diolah sebagai sate yang disajikan dengan serai, jahe, atau direndam dalam ketumbar dan cabai.Meskipun terkesan aneh, menu ini dianggap sebagai makanan lezat di Ho Chi Minh.

Meskipun ilegal untuk dikonsumsi, makanan ini masih sering disajikan di Vietnam. Akibat tingginya permintaan, banyak hewan peliharaan yang sering dicuri, bahkan dari Thailand dan Laos.

Setelah diculik, biasanya kucing-kucing itu diselundupkan ke toko-toko daging khusus.

3. China

Negara selanjutnya adalah China yang terkenal sebagai konsumen daging kucing dan anjing terbesar di dunia. Bukan hanya dari pedagang pasar gelap, daging kucing dan anjing juga dapat ditemukan di berbagai provinsi dan wilayah seluruh China.

Di China, daging kucing dan anjing dipercaya bermanfaat bagi kesehatan, yakni meningkatkan metabolisme tubuh, menyejukkan tubuh selama musim panas, dan menghangatkan tubuh selama musim dingin.

Biasanya, daging kucing dan anjing diolah sebagai sup, steak, atau dipadukan dengan sayuran dan nasi dan disajikan dengan bumbu serta topping. Setiap tahunnya, China telah "memakan" lebih dari empat juta anak kucing setiap tahunnya.

Lihat juga Video 'Heboh Warga Magelang Tinggal Bareng Bangkai Belasan Kucing':

[Gambas:Video 20detik]

(astj/astj)


Hide Ads