Shalat Taubat merupakan salah satu bentuk ibadah yang dilakukan umat Islam untuk memohon ampunan atas dosa-dosa yang telah diperbuat. Shalat dua rakaat ini merupakan bentuk penyesalan dan permohonan ampun kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah diperbuat.
Dengan niat yang ikhlas serta kesadaran penuh akan kesalahan yang telah terjadi, tak ada seorang pun di antara kita yang terbebas dari dosa. Oleh sebab itu, kita harus senantiasa memohon ampun atas setiap dosa dan kesalahan yang pernah kita lakukan, sekecil apa pun dosa tersebut.
Dikutip dari halaman resmi Pemerintahan Provinsi Jambi, Shalat Taubat merupakan salah satu cara untuk meraih amal dengan derajat tertinggi di hadapan Allah SWT, yaitu taubat nasuha. Sama seperti shalat pada umumnya, ibadah ini diawali dengan membaca niat shalat taubat nasuha.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Shalat taubat dilaksanakan dalam 2 rakaat namun bisa dikerjakan 4 hingga 6 rakaat. Jumlah rakaat ini adalah yang biasanya dilakukan oleh banyak orang saat menunaikan shalat sunnah ini sebagai ungkapan permohonan ampun kepada Allah SWT.
Untuk menjalankan shalat taubat dengan benar dan diberi allah dari ampunan berikut Penjelasan tata cara melaksanakan shalat taubat:
· Niat shalat Taubat
Seperti halnya ibadah shalat lainnya, niat merupakan hal yang penting dalam melaksanakan shalat Taubat. Niat dilakukan di dalam hati dengan tujuan melaksanakan shalat untuk memohon ampunan dari Allah SWT. Adapun lafadz niat shalat Taubat adalah sebagai berikut:
نَوَيْتُ الصَّلاَةَ سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shalata sunnata taubatin rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya: Saya berniat melaksanakan shalat sunnah taubat dua rakaat karena Allah SWT.
shalat taubat biasanya dikerjakan dua rakaat, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Abu Bakar As Shiddiq RA. Beliau mendengar Rasulullah SAW menyebutkan bahwa shalat taubat dilakukan dengan dua rakaat.
مَا مِنْ عَبْدٍ يُذْنِبُ ذَنْبًا فَيُحْسِنُ الطُّهُورَ ثُمَّ يَقُومُ فَيُصَلِّى رَكْعَتَيْنِ ثُمَّ يَسْتَغْفِرُ اللَّهَ إِلاَّ غَفَرَ اللَّهُ لَهُ
Ma min 'abdin yudhnibu dhanban fayuhsinut tuhura thumma yaqumu fayusalli rak'atayni thumma yastaghfirullah, illa ghafarallahu lahu.
Artinya: Tidaklah seorang hamba yang melakukan dosa, kemudian membersihkan dirinya dengan baik dan berdiri untuk melaksanakan shalat dua rakaat, lalu memohon ampunan kepada Allah melainkan Allah akan mengampuninya." (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, dan Ibnu Majah).
· Tata Cara shalat Taubat
- Niat (boleh dibaca dalam hati)
- Berdiri (bagi yang mampu)
- Membaca takbiratul ihram (dengan sunnah mengangkat tangan)
- Membaca doa iftitah
- Membaca surat Al-Fatihah
- Membaca surat pendek
- Ruku' dengan tenang
- Membaca doa ruku'
- I'tidal dengan tenang
- Membaca doa i'tidal
- Sujud dengan tenang
- Membaca doa sujud
- Duduk di antara dua sujud
- Membaca doa duduk di antara dua sujud
- Duduk tahiyat akhir
- Membaca doa tahiyat akhir
- Membaca sholawat Nabi Muhammad
- Salam pertama/sebelah kanan
- Salam sebelah kiri
- Melakukan semua rukun dengan tertib
- Setelah melaksanakan shalat taubat dianjurkan membaca istighfar.
أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ الَّذِي لاَ اِلهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَ أَتُوْبُ إِلَيْهِ تَوْبَةَ عَبْدٍ ظَالِمٍ لاَ يَمْلِكُ لِنَفْسِهِ ضَرًّا وَ لاَ نَفْعًا وَ لاَ مَوْتًا وَ لاَ حَيَاةً وَ لاَ نُشُوْراً.
Astaghfirullaahal azhiimal ladzii laa ilaaha illaa huwal hayyul qayyumu wa atuubu ilaihi taubata 'abdin zhaalimin laa yamliku li nafsihi dharran wa laa naf'an wa laa mautan wa laa hayaatan wa laa nusyuuran.
Artinya: Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung, yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup lagi Maha Tegak. Aku bertaubat kepada-Nya sebagai seorang hamba yang telah berbuat zhalim dan tidak lagi memiliki kemampuan untuk memberikan madharat (manfaat) atau manfaat bagi dirinya sendiri, tidak dapat menghindarkan diri dari kematian atau hidup dan tidak mempunyai pengaruh di akhirat.
· Doa yang Manjur Setelah shalat Taubat
اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ ، لَا إِلٰـهَ إِلاَّ أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ ، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلاَّ أَنْتَ.
Allahumma anta rabbi, la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana 'abduka, wa ana 'ala 'ahdika wa wa'dika ma astata'tu, a'udhu bika min sharri ma sana'tu, abu'u laka bini'matika 'alayya, wa abu'u bidhanbi faghfirli, fa innahu la yaghfiru al-dhunuba illa anta.
Artinya: Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku. Tidak ada ilah selain Engkau. Engkau menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku berada di bawah perjanjian dan janji-Mu selama aku mampu, Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang aku perbuat. Aku mengakui segala nikmat-Mu atasku dan aku mengakui dosaku. Maka ampunilah aku, karena tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.
Setelah melaksanakan shalat taubat nasuha, dianjurkan untuk membaca dzikir atau kalimat tasbih yang bertujuan untuk memperbanyak ingatan kepada Allah. Dzikir yang bisa dibaca setelah shalat taubat di antaranya:
· Subhanallah wa bihamdihi (Mahasuci Allah, aku memuji-Nya)
· Astaghfirullah (Aku memohon ampun kepada Allah)
· La ilaha illa anta, subhanaka inni kuntu minazhzhollimin (Tidak ada Tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sungguh aku termasuk orang yang zalim)
· La hawla wa la quwwata illa billah (Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan Allah)
· Alhamdulillah (Segala puji bagi Allah)
Dzikir-dzikir ini dapat diucapkan berulang kali sesuai keinginan dengan tujuan untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Selain itu, diharapkan setelah shalat taubat, seseorang berusaha memperbaiki diri, meninggalkan dosa-dosa, serta berupaya lebih dekat dengan Allah.
Jadi detikers sebagai bentuk wujud penyesalan dan upaya mendekatkan diri kepada Allah, shalat taubat menjadi salah satu amalan penting bagi umat Islam yang ingin bertaubat dari dosa-dosa yang telah dilakukan.
Dengan niat yang tulus, diiringi doa dan dzikir yang mendalam, semoga shalat taubat menjadi jalan bagi setiap muslim untuk mendapatkan ampunan serta rahmat Allah, sekaligus memperbaiki diri menuju kehidupan yang lebih baik dan penuh berkah.
Artikel ini ditulis Ahmad Zacky Parinduri, mahasiswa Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom
Baca juga: Hukum Wanita Haid Masuk Masjid |
(nkm/nkm)