10 Orang Tewas-18 Hilang Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Nepal

Internasional

10 Orang Tewas-18 Hilang Akibat Banjir dan Tanah Longsor di Nepal

Rita Uli Hutapea - detikSumut
Sabtu, 28 Sep 2024 19:01 WIB
Ilustrasi fokus (bukan buat insert) Banjir & Longsor 2018 (Fuad Hasim/detikcom)
Foto: Ilustrasi.(Fuad Hasim/detikcom)
Jakarta -

Sedikitnya 10 orang tewas akibat banjir dan tanah longsor yang disebabkan hujan lebat di Nepal. Tim penyelamat saat ini masih mencari 18 orang yang dinyatakan hilang.

Dilansir detikNews, Beberapa wilayah Nepal diguyur hujan sejak hari Jumat, yang mendorong otoritas bencana untuk memperingatkan tentang banjir bandang di beberapa sungai.

"Polisi bekerja sama dengan lembaga lain dan penduduk setempat untuk menyelamatkan dan menemukan orang-orang yang hilang," kata Basanta Adhikari, juru bicara Otoritas Pengurangan Risiko Bencana Nasional Nepal, kepada AFP, Sabtu (28/9/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sungai-sungai di Kathmandu, ibu kota Nepal meluap. Sehingga menggenangi rumah-rumah dan mobil-mobil yang berada di dekat tepiannya.

"Saat saya keluar di tengah malam, air sudah setinggi bahu saya," kata Hari Malla, seorang pengemudi truk berusia 49 tahun.

ADVERTISEMENT

"Seluruh truk saya terendam air," katanya kepada AFP.

Lebih dari 3.000 personel keamanan dikerahkan untuk membantu upaya penyelamatan dengan menggunakan helikopter dan perahu motor.

Bencana tanah longsor yang terjadi telah memblokir beberapa jalan raya. Bahkan menyebabkan ratusan pelancong terlantar.

"Kami menemukan sekitar delapan lokasi, semuanya telah diblokir karena tanah longsor di berbagai ruas jalan," kata petugas polisi lalu lintas Kathmandu Bishwaraj Khadka.

Mulai Jumat malam, semua penerbangan domestik dari Kathmandu dibatalkan. Hal itu berdampak pada lebih dari 150 keberangkatan.

Hujan lebat dari Juni hingga September membawa kematian dan kerusakan yang meluas setiap tahun di seluruh Asia Selatan. Namun, jumlah banjir dan tanah longsor yang fatal telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Para ahli menyebut perubahan iklim telah memperburuk frekuensi dan intensitasnya.

Di Nepal, lebih dari 170 orang telah meninggal akibat bencana yang berhubungan dengan hujan tahun ini.

Baca selengkapnya di sini




(mjy/mjy)


Hide Ads