Peneliti Ungkap Berwisata Cara Jitu Melawan Penunaan Dini

Peneliti Ungkap Berwisata Cara Jitu Melawan Penunaan Dini

Weka Kanaka - detikSumut
Jumat, 06 Sep 2024 07:00 WIB
Ilustrasi Liburan
Foto: Shutterstock/
Medan -

Liburan dengan cara berwisata atau bepergian ke sejumlah tempat dapat menghilangkan penat akibat rutinitas setiap hari. Bukan hanya itu, peneliti dari Edith Cowan University (ECU) dalam penelitiannya mengungkap berwisata dapat mencegah penuaan dini.

Dikutip detikTravel dari Have A Go News, menurut perspektif entropi, berwisata dapat memicu perubahan entropi. Pengalaman positif itu dapat mengurangi peningkatan entropi dan meningkatkan kesehatan.

"Penuaan, sebagai sebuah proses, tidak dapat dipulihkan. Meskipun tidak dapat dihentikan, proses ini dapat diperlambat," ujar kandidat PhD ECU, Fangli Hu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengalaman wisata dapat meningkatkan kesehatan fisik dan mental seseorang dengan menemukan lingkungan yang baru, terlibat aktivitas fisik, interaksi sosial, serta emosi positif. Manfaat potensial itu bisa didapatkan melalui praktik-praktik seperti wisata kesehatan, wisata kebugaran, dan wisata yoga.

"Pariwisata bukan hanya tentang waktu luang dan rekreasi. Pariwisata juga dapat berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental masyarakat," tambah Hu.

ADVERTISEMENT

Menurutnya, terapi perjalanan dapat berfungsi sebagai upaya menjaga kesehatan yang inovatif jika dilihat dari sudut pandang entropi.

Pariwisata biasanya membuat orang terpapar pada lingkungan baru, aktivitas yang menenangkan, dan suasana baru. Itu disebut dapat menstimulasi respons stres dan meningkatkan laju metabolisme dan secara positif mempengaruhi kemampuan tubuh untuk mengatur diri sendiri. Selain itu, berwisata ternyata juga dapat memicu respons sistem kekebalan tubuh yang adaptif.

"Sederhananya, sistem pertahanan diri menjadi lebih tangguh. Hormon yang kondusif untuk perbaikan dan regenerasi jaringan dapat dilepaskan dan meningkatkan fungsi sistem penyembuhan diri," dia menambahkan.

"Aktivitas perjalanan yang santai dapat membantu meringankan stres kronis, meredam sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif, dan mendorong berfungsinya sistem pertahanan diri secara normal. Melakukan rekreasi berpotensi melepaskan ketegangan dan kelelahan pada otot dan persendian," kata dia lagi.

Ia menjelaskan kegiatan wisata seperti mendaki, memanjat, berjalan kaki atau bersepeda dapat meningkatkan metabolisme, memperkuat kemampuan pertahanan diri serta ketahanan tubuh terhadap risiko eksternal. Selain itu, latihan fisik dapat meningkatkan sirkulasi darah, memperlancar pengangkutan nutrisi, serta membantu pembuangan limbah secara kolektif. Olahraga ringan juga bermanfaat bagi tulang, otot, serta persendian.

Di sisi lain, penelitian itu juga menunjukkan bahwa ada juga resiko kesehatan kala berwisata. Misalnya penyakit menular, kecelakaan, cedera, hingga kekerasan yang tidak terduga.




(astj/astj)


Hide Ads