Larangan Paskibraka putri 2024 mengenakan jilbab saat bertugas berbuntut panjang. BPIP selaku penanggungjawab Paskibraka mendapat kritik keras dari sejumlah pihak. Presiden Jokowi pun diminta untuk memecat Kepala BPIP Yudian Wahyudi.
Desakan pencopotan Yudian tersebut disampaikan, Anggota DPR RI Andre Rosiade. Ia bereaksi keras merespons polemik larangan Paskibraka putri berjilbab tersebut. Andre Rosiade meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Yudian dan menyebutnya tak memahami Bhinneka Tunggal Ika.
"Anda (Yudian) paham Bhinneka Tunggal Ika, nggak? Itu semboyan NKRI, semboyan yang menghargai keberagaman di negara kita. Dalih Anda mencerminkan tidak paham Bhinneka Tunggal Ika. Lebih baik dipecat, saya usulin dipecat aja, Pak Jokowi. Bikin gaduh negara. Puluhan tahun kita nggak ada masalah, kok tiba-tiba Anda jadi Kepala BPIP Anda bikin susah, bikin sulit negara. Apalagi kita negara penuh keberagaman, kita negara yang saling menghormati keberagaman dan pandangan agama masing-masing," kata Andre dilansir detikNews, Jumat (14/8).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Andre juga mengaku heran dengan alasan Yudian yang mengaku tak memaksa Paskibraka putri tersebut untuk melepas jilbab melainkan mereka sudah menandatangani surat pernyataan. Menurut Andre, justru surat keputusan (SK) standar pakaian Paskibraka yang telah diteken Yudian yang membuat para anggota Paskibraka tersebut mau tak mau terpaksa menandatangani surat pernyataan tersebut.
"Kalau orang diskriminatif gini, pecat aja gitu loh, bikin rusuh, bikin susah negara, bikin susah pemerintah. Ada fitnah terhadap Presiden sama pemerintah jadinya," ujar legislator asal Sumbar itu.
Dia juga menuding Yudian bersilat lidah guna membela kebijakan BPIP yang kini menuai kritik dan protes dari masyarakat. Andre menyebut Yudian tidak memahami nilai yang terkandung dalam Pasal 29 UUD 1945.
"Jawabannya terlihat bersilat lidah dan merangkai kata-kata aliasomon-omon. Ini orang kalau bacajawabannya merangkai kata-kata aliasomon-omon untuk mencari 1.001 alasan, kalau bicara keseragaman. Berarti orang ini nggak paham Bhinneka TunggalIka," tutur Andre.
"Jadi ini orang bikin gaduh, bahkan orang ini seakan-akan bekerjanya untuk siapa ini? Kok seakan-akan ingin mendiskreditkan pemerintah. Akhirnya yang dapat nilai negatif, cap negatif, kan Presiden sama Kemenpora, padahal Presiden dan Kemenpora tidak tahu-menahu dan tidak terlibat. Ini orang ini nggak layak jadi Kepala BPIP," tambahnya.
Selain Andre Rosiade, Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin juga meminta Yudian Wahyudi dicopot dari jabatannya sebagai kepala BPIP karena telah membuat kisruh.
"Saya menuntut kepala BPIP harus turun dan diganti atas perilaku. Atas perilaku yang tidak benar dan mengganggu rasa keadilan dan persatuan," tegas Cak Imin di Jakarta Pusat, dilansir detikNews, Kamis (15/8/2024).
Cak Imin mengaku heran BPIP mewajibkan paskibraka putri lepas jilbab saat bertugas. Dia juga menyoroti jawaban Kepala BPIP yang menyebutkan tidak melarang para anggota paskibraka tersebut melainkan atas dasar kesukarelaan.
"Setelah dikomplain seluruh Indonesia, jawabannya kesukarelaan. Kalau ada atasan dan bawahan, kesukarelaan itu pasti tidak terjadi. Semua dihinggapi rasa ketakutan atas yang di bawah terhadap yang di atas," jelas Cak Imin.
Yudian Minta Maaf
Yudian Wahyudi sendiri sudah mengklarifikasi kebijakan BPIP tersebut. Ia juga telah meminta maaf terkait polemik Paskibraka wanita yang wajib melepas jilbab tersebut.
"BPIP juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat Indonesia atas pemberitaan yang berkembang terkait dengan berita pelepasan jilbab bagi Paskibraka Putri Tingkat Pusat Tahun 2024 yang menghiasi pemberitaan," kata Yudian dalam keterangannya, Kamis (15/8).
(nkm/nkm)