Mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution keluar dari Partai Demokrat dan mendukung Edy Rahmayadi melawan Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024. Setelah keluar dari Demokrat, Akhyar kembali ke PDIP.
"Saya per 1 Juli 2024 sudah menyatakan mengundurkan diri sebagai pengurus dan anggota Partai Demokrat," kata Akhyar Nasution saat ditemui di kediamannya, Selasa (13/8/2024).
Akhyar mengungkapkan alasannya keluar karena Demokrat mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap membangun dinasti politik. Sehingga secara moral politik, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut tidak lagi sesuai dengan sikap politiknya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
"Sikap politik secara nasional, terjadinya perubahan sikap politik secara nasional itu lah menyebabkan saya tidak bisa lagi berada di barisan Demokrat, karena sikap Partai Demokrat yang masuk ke dalam dinasti Jokowi, sementara sikap politik saya adalah mencegah kerakusan dinasti Jokowi ini berkuasa di Indonesia, maka secara moral politik saya tidak pantas lagi berada di Demokrat," jelas dia.
Sikap Partai Demokrat itu sudah tidak sejalan dengan sikap pribadinya. Hal itulah yang mendasari Akhyar membuat keputusan keluar dari Demokrat.
"Dalam konteks Pilgubsu Partai Demokrat nyata-nyata jauh-jauh hari sudah menyatakan dukungan kepada mantunya Jokowi, maka secara moral politik saya tidak mungkin berada di situ, maka dua hal ini lah menyebabkan saya menyatakan tidak sepaham lagi dengan Partai Demokrat," ungkapnya.
Akhyar Kembali ke PDIP. Baca Halaman Berikutnya...
Simak Video "Video Debat Bobby-Edy soal Sumber Pendanaan Pusat-Daerah"
[Gambas:Video 20detik]