Seorang pria bernama MAFA (20) jadi bandar video porno anak. Video porno tersebut dijualnya lewat grup Telegram. Bejatnya, ia mempromosikan video-video tersebut dengan nama 'Promo Ramadhan'
Hal itu terungkap dari hasil penyelidikan polisi terhadap pelaku. Pelaku diketahui menjual video porno anak tersebut seharga Rp 165 ribu hingga Rp 15 ribu untuk video yang dijual eceran.
"Tersangka mengirimkan kepada setiap member yang membeli seharga Rp 15 ribu (paket eceran) sampai dengan Rp 165 ribu (paket bulanan)," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak, dilansir detikNews, Selasa (30/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Grup Telegram tersebut diikuti 25 ribu member. Seratusan member merupakan user aktif yang berlangganan video porno yang dijual pelaku.
"Untuk member yang sudah berlangganan sebanyak 107 user. Sedangkan member yang mengikuti channel Telegram milik tersangka sebanyak 25 ribu user," imbuhnya.
Soal Promo Ramadhan yang dipakai tersangka, hal itu terungkap dari percakapan di grup Telegram tersebut. Tersangka menawarkan video-video simpanannya dengan 'Promo Ramadhan'. Dalam tangkapan layar percakapan di grup Telegram yang sudah disita polisi itu, tersangka menuliskan 'promo Ramadah sudah habis ya'. Tersangka sudah beraksi sejak Agustus 2023.
"Tersangka mengelola grup Telegram dan menawarkan, menjual, mentransmisikan, menyebarkan konten file bermuatan asusila atau pornografi anak sejak Agustus 2023," kata Dirkrimsus Polda Metro Jaya Kombes Ade Safri Simanjuntak kepada wartawan, Selasa (30/7).
Dari bisnisnya tersebut, MAFA meraup untung hingga Rp 7 juta lebih perbulannya.
"Omzet bulanan sekitar Rp 5-7 juta per bulan," imbuhnya.
(nkm/nkm)