.webp)
Penjabat Wali Kota Pekanbaru, Risnandar Mahiwa angkat bicara terkait 3 oknum pegawai Satpol PP yang meminta uang Rp 3 juta kepada seorang nenek bernama Mardiana (66) dengan modus urus izin bangun kontrakan. Pj memastikan tindakan oknum petugas Satpol PP tersebut personal.
"Itu personal," kata Risnandar saat dimintai konfirmasi detikSumut, Jumat (21/6/2024).
Terkait hal itu, Risnandar memerintahkan Kasatpol PP untuk segera menemui nenek Mardiana. Ia juga minta Kasatpol PP agar membayar ganti rugi atas kerugian yang dialami sang nenek.
"Sudah kami minta Pak Kasat selesaikan dan ganti rugi kembali pada korban. Hari ini dilaksanakan," kata Risnandar.
Tak hanya ganti rugi, Risnandar mengaku akan menindak ketiga oknum sesuai aturan berlaku. Khususnya terkait pungutan liar yang membuat heboh tersebut.
"Ya (akan ada tindakan tegas) akan dilakukan tindakan sesuai aturan berlaku," tegas Risnandar.
Diketahui, nenek berusia 66 tahun di Jalan Cipta Karya mengaku didatangi 3 petugas pakai baju Satpol PP pada Rabu (19/6). Ketiga petugas itu awalnya menanyakan izin bangun rumah kontrakan 3 pintu milik nenek Mardiana.
Setelah tahu tak ada izin, ketiga petugas meminta uang Rp 3 juta untuk pengurusan izin. Namun, belakangan tarif itu turun jadi Rp 900 ribu atau Rp 300 ribu untuk satu unit rumah kontrakan setelah ada negosiasi.
Nenek Mardiana yang tidak tahu aturan dan perizinan akhirnya memberikan uang Rp 900 ribu. Sebagai bukti, ketiga petugas turut memberikan selembar kwitansi setelah cucu nenek Mardiana, Wahyu minta bukti pembayaran.
Wahyu merasa curiga karena ketiga orang berbaju Satpol PP itu menolak dokumentasi. Bahkan, ketiganya berkilah takut viral.
(ras/nkm)
