KUR Bantu D_Ma'zia Berinovasi dan Berkembang

KUR Bantu D_Ma'zia Berinovasi dan Berkembang

Andika Syahputra - detikSumut
Jumat, 19 Apr 2024 05:00 WIB
Kue sus buah yang diproduksi D_Mazia (Foto: Dok Pribadi)
Foto: Kue sus buah yang diproduksi D_Ma'zia (Foto: Dok Pribadi)
Medan -

D_Ma'zia berinovasi menghasilkan produk untuk meningkatkan penjualan. Awalnya rencana itu terkendala persoalan modal.

Pasca penjualan rengginang dan kacang meningkat, Anggi Reftani sebagai pemilik usaha D_Ma'zia berkeinginan menghasilkan produk baru. Saat itu dia terpikir membuat kue.

Berdasarkan pengamatan Anggi, penjual kue sus buah masih belum banyak. Sehingga muncul keinginan memproduksi dan menjual kue sus buah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Keyakinan dia terbukti karena kue sus buah yang dibuatnya laku keras ketika ikut pameran atau bazar. Setelah menjadi UMKM binaan Kecamatan Medan Timur, Anggi kerap diajak ikut pameran dan bazar.

Saat mengikuti pameran tahun 2022 lalu, dia pun ditawari untuk mengambil KUR. Penawaran itu sejalan dengan keinginan membuat produk baru.

ADVERTISEMENT

Karena itulah mulai tahun 2021 Anggi mengajukan KUR ke BRI untuk tambahan modal. "Karena kita (basic) kuliner, setelah sepi di cemilan kita main di kue sekarang," ujar Anggi saat ditemui di rumah produksi D_Ma'zia, Jalan Pendidikan, Medan, awal April lalu.

Anggi melihat pasar kue sangat bagus karena itu dia memberanikan diri. Rengginang yang dibuat sebelumnya juga tetap diproduksi.

"Dulu aku nggak fokus di kue, tapi lihat pasar bagus, jadi buatlah," ungkapnya.

Owner D_Ma'zia Anggi Reftani saat menyelesaikan pesanan (Andika Syahputra/detikcom)Owner D_Ma'zia Anggi Reftani saat menyelesaikan pesanan (Andika Syahputra/detikcom)

Setiap D_Ma'zia ikut bazar kue sus buah yang dijual dengan harga Rp 5 ribu/pcs dan beberapa kue kering lainnya banyak peminat.

"Kalau bazar aku lebih bawa kue, cemilan ada pasar sendiri. Tapi setiap bazar juga bawa rengginang. Alhamdulillah penjualan ada peningkatan setelah cemilan rengginang dan kacang, kini ada kue sus buah," tuturnya.

Menjelang Hari Raya Idul Fitri, Anggi kebanjiran orderan untuk membuat takjil. Pesanan 100 box takjil sudah harus selesai sebelum azan Ashar agar bisa sampai ke lokasi acara sebelum jam 6 sore.

Mulanya dia berpikir Ramadan tahun ini akan sepi orderan. "Di awal puasa kita pikir sepi kali nggak ada job, kami pasrah sama Allah aja. Setelah seminggu mungkin mau dua minggu baru ada orderan," ungkapnya.

Seorang pekerja dan sang suami turut membantu proses pengepakan agar bisa selesai tepat waktu. "Anggota sekarang ada satu, dia bantu-bantu kalau ada pesanan banyak," katanya.

"Kami berinovasi buat kue setelah dapat bantuan alat dan tambahan modal dari KUR. Dulu nenek kami kan jualan kue, lontong, sering bantu. Walaupun belum mahir kali tapi bisa lah," katanya merendah.

"Usaha mau besar dan tak ada modal, kita akhirnya ambil KUR. Kita pertama kali ngambil ditawari KUR kecil Rp 10 juta, kami takut awalnya, takut nggak bisa bayar karena pas Corona. Kemarin BRI di tahun 2022 sampai 2023. BRI ambil Rp 12 juta, kami masih takut nggak bisa bayar cicilan. Tapi alhamdulillah sudah lunas," tuturnya.

Proses pengajuan dan pencarian KUR BRI diakuinya mudah serta tak butuh waktu lama proses pencairannya. Ucapan syukur disampaikan Anggi atas kemudahan yang diterimanya.

"Di awal-awal kan kita tidak punya modal, alhamdulillah, mungkin Allah kasi jalan. bank itu kalau lihat kita banyak kegiatan, pasti datang nawari KUR, memang banyak kemudahan dibantu, KUR ini kita nggak repot, prosesnya mudah," lanjut dia.

Owner D_Ma'zia Anggi Reftani saat mengikuti sebuah bazar (Foto: Dok Pribadi)Owner D_Ma'zia Anggi Reftani saat mengikuti sebuah bazar (Foto: Dok Pribadi)

BRI Targetkan Rp 165 T Penyaluran KUR


Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya menargetkan penyaluran RP 165 triliun Kredit Usaha Rakyat (KUR) sepanjang 2024. Dia bahkan optimis target tersebut tercapai paling lama September mendatang.

"Untuk tahun ini kami akan salurkan KUR kepada lebih dari 3,7 juta nasabah dari pipeline sebanyak 7 juta. (Selain itu), Kami juga sudah siapkan nasabah-nasabah lama kami kurang lebih 2 juta kita akan naikkelaskan," ujarnya dilansir dari laman resmi BRI.

Optimisme tersebut tak lepas dari strategi yang telah disusun perseroan utamanya terkait percepatan graduasi atau upaya menaikkelaskan nasabah eksisting, dan perluasan jangkauan penerima baru.

Target ini lebih tinggi dibanding pencapaian 2023 yang mana BRI telah menjangkau 3,4 juta nasabah dengan 2,2 juta di antaranya merupakan nasabah baru. Sementara, BRI telah menaikkelaskan nasabah KUR eksisting sebesar 1,7 juta.

Sunarso menambahkan bahwa BRI akan terus mengupayakan percepatan graduasi dan meraih jangkauan yang lebih luas dengan mengedepankan program pemberdayaan. Artinya ini merupakan langkah transformasi dari fokus pembiayaan dan skema subsidi bunga yang selama ini diterapkan pada KUR generasi kedua yang sudah berjalan kurang lebih 10 tahun. Hal ini bertujuan agar penerima KUR tak hanya semakin bertambah jumlah, namun juga kualitas nasabah turut meningkat.




(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads