Selain menyambung tali silaturahim dan bermaaf-maafan, terdapat satu amalan yang sangat dianjurkan ketika memasuki bulan Syawal. Itu adalah mengerjakan puasa sunah.
Puasa sunah Syawal memiliki keutamaan yang luar biasa. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa mengerjakan puasa sunah di bulan Syawal usai puasa wajib di bulan Ramadan setara dengan berpuasa selama setahun lamanya.
Tentunya, amalan ini tidak boleh dilewatkan begitu saja. Namun, apakah detikers sudah tahu puasa Syawal dikerjakan berapa hari dan dimulai kapan?
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Merujuk berbagai sumber, mari simak pembahasan tentang ketentuan puasa sunah Syawal di bawah ini. Simak baik-baik, yuk!
Baca juga: Niat dan Tata Cara Puasa Syawal, Lengkap! |
Puasa Sunah Syawal Berapa Hari dan Dimulai Kapan?
Hadis yang menjadi dalil utama pelaksanaan puasa sunah Syawal dapat dilihat dari Abu Ayyub Al Anshori. Berdasarkan riwayat tersebut, puasa sunah Syawal dikerjakan selama 6 hari lamanya.
Dikutip dari buku Ternyata Shalat & Puasa Sunah Dapat Mempercepat Kesuksesan, berikut bunyi hadis Rasulullah SAW tersebut:
"Barang siapa menjalankan puasa Ramadan kemudian dilanjutkan dengan puasa sunah enam hari pada bulan Syawal, maka ia seperti puasa selama setahun." (HR. Muslim)
Bagaimana dengan ketentuan pelaksanaannya? Apakah bisa dikerjakan sehari setelah Idulfitri atau harus menunggu beberapa hari dahulu baru boleh mengerjakan puasa sunah Syawal?
Jika melihat penjelasan dari situs Rumaysho, puasa Syawal sudah bisa dikerjakan sehari setelah Lebaran Idulfitri. Dalam hal ini, puasa sunah Syawal dapat dimulai sejak tanggal 2 Syawal.
Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim mengatakan bahwa yang paling afdal menurut para ulama Syafi'iyah adalah mengerjakan puasa Syawal sehari setelah Idulfitri.
Hal senada juga dikemukakan Syekh Muhammad bin Rosyid Al Ghofiliy. Ia mengatakan, memulai puasa sunah Syawal sehari setelah Idulfitri lebih dianjurkan supaya mendapatkan keutamaan puasa sesegera mungkin.
Meski demikian, tidak masalah apabila seorang muslim mengakhirkan puasa sunah Syawal. Diterangkan oleh Imam Nawawi, sekalipun saum dikerjakan di penghujung bulan, seseorang insyaallah tetap mendapatkan keutamaan puasa Syawal. Wallahua'lam bishawab.
Haruskah Puasa Syawal 6 Hari Berturut-turut?
Melihat riwayat Abu Ayyub Al Anshori, dapat dipahami bahwa puasa Syawal dikerjakan selama 6 hari. Namun, muncul pertanyaan baru: "Apakah puasa Syawal harus dikerjakan 6 hari berturut-turut?"
Pasalnya, tidak menutup kemungkinan seseorang memiliki uzur sehingga tidak mampu melakukan saum selama 6 hari nonstop. Lantas, apakah puasa Syawal harus dikerjakan secara berturut-turut? Jawaban singkatnya adalah tidak.
Disebutkan dalam buku Mengapa Harus Puasa Senin-Kamis oleh Asrar Mabrur Faza, puasa enam hari di bulan Syawal dapat dikerjakan secara berurutan maupun acak. Yang terpenting, kaum muslimin menjalankan ibadah saum tersebut selama masih dalam bulan Syawal.
Meskipun begitu, laman Rumaysho melansir, yang lebih afdal atau utama adalah dengan mengerjakannya secara berurutan selama enam hari dan dikerjakan di awal bulan. Ini merupakan pendapat para ulama Syafi'iyah.
"Para ulama mazhab Syafi'i mengatakan bahwa paling afdal (utama) melakukan puasa Syawal secara berturut-turut (sehari) setelah salat Idul Fitri. Namun, jika tidak berurutan atau diakhirkan hingga akhir Syawal, maka seseorang tetap mendapatkan keutamaan puasa syawal setelah sebelumnya melakukan puasa Ramadan," kata Imam Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim (8:51), dikutip dari Rumaysho.
Jadwal Puasa Syawal 1445 H/2024 M
Supaya tidak terlewat, mari simak jadwal puasa Syawal 2024 M/1445 H berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dikeluarkan oleh Kementerian Agama RI:
- 2 Syawal 1445 H: Kamis, 11 April 2024
- 3 Syawal 1445 H: Jumat, 12 April 2024
- 4 Syawal 1445 H: Sabtu, 13 April 2024
- 5 Syawal 1445 H: Minggu, 14 April 2024
- 6 Syawal 1445 H: Senin, 15 April 2024
- 7 Syawal 1445 H: Selasa, 16 April 2024
- 8 Syawal 1445 H: Rabu, 17 April 2024
- 9 Syawal 1445 H: Kamis, 18 April 2024
- 10 Syawal 1445 H: Jumat, 19 April 2024
- 11 Syawal 1445 H: Sabtu, 20 April 2024
- 12 Syawal 1445 H: Minggu, 21 April 2024
- 13 Syawal 1445 H: Senin, 22 April 2024
- 14 Syawal 1445 H: Selasa, 23 April 2024
- 15 Syawal 1445 H: Rabu, 24 April 2024
- 16 Syawal 1445 H: Kamis, 25 April 2024
- 17 Syawal 1445 H: Jumat, 26 April 2024
- 18 Syawal 1445 H: Sabtu, 27 April 2024
- 19 Syawal 1445 H: Minggu, 28 April 2024
- 20 Syawal 1445 H: Senin, 29 April 2024
- 21 Syawal 1445 H: Selasa, 30 April 2024
- 22 Syawal 1445 H: Rabu, 1 Mei 2024
- 23 Syawal 1445 H: Kamis, 2 Mei 2024
- 24 Syawal 1445 H: Jumat, 3 Mei 2024
- 25 Syawal 1445 H: Sabtu, 4 Mei 2024
- 26 Syawal 1445 H: Minggu, 5 Mei 2024
- 27 Syawal 1445 H: Senin, 6 Mei 2024
- 28 Syawal 1445 H: Selasa, 7 Mei 2024
- 29 Syawal 1445 H: Rabu, 8 Mei 2024
- 30 Syawal 1445 H: Kamis, 9 Mei 2024
Kesimpulan
Dari penjelasan di atas, dapat detikers pahami bahwa puasa sunah Syawal dikerjakan selama 6 hari. Pelaksanaannya sudah bisa dimulai sehari setelah Idulfitri atau sejak 2 Syawal.
Menurut para ulama mazhab Syafi'i, yang paling afdal adalah melaksanakan puasa Syawal secara 6 hari berturut-turut di awal bulan. Kendati demikian, bukan menjadi masalah apabila mengerjakannya secara acak maupun mengakhirkannya hingga penghujung bulan.
Wallahua'lam bishawab.
(mff/dhm)