11 April diperingati sebagai Hari Parkinson Sedunia setiap tahunnya. Lalu apakah kamu sudah tahu apa itu parkinson?
Dilansir dari laman National Today, parkinson menjadi salah satu kondisi yang masih kurang dikenali. Serta bentuk keparahannya tidak diketahui oleh banyak orang.
Parkinson diketahui sebagai gangguan yang menimpa sistem saraf, dan menghambat gerakan. Misalnya gemetar di beberapa organ tubuh, jadi kita bisa meningkatkan kesadaran di orang yang membutuhkan. Berikut ini penjelasannya:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gejala Penyakit Parkinson
Dilansir dari laman Mayo Clinic serta Parkinson Indonesia, ada beberapa gejala penyakit parkinson, yaitu:
- Gemetar atau Tremor
Anggota tubuh seperti tangan atau jari bisa gemetar saat beristirahat. Bahkan bisa berkurang saat melakukan aktivitas
- Pergerakan yang Lambat disebut Bradikinesia
Contohnya saat bangung dari kursi, kita seperti menyeret kaki atau susah jika digeser saat berjalan
- Otot Kaku
Saat otot kaku dan terasa nyeri akan membatasi rentang gerakan. Ototnya bisa di bagian tubuh mana pun
- Gangguan postur tubuh dan keseimbangan terganggu
Postur tubuh bisa menjadi bungkuk, serta bisa jatuh atau punya masalah keseimbangan saat berjalan
- Kehilangan Gerakan Otomatis atau Reflek
Ada saat badan mengalami gerakan tanpa sadar, misalnya saat tersenyum, mengayunkan lengan saat berjalan ataupun berkedip.
- Perubahan Ucapan
Saat berbicara, terkadang bisa lebih monoton dari pola biasanya. Mungkin ragu-ragu atau cepat saat berbicara
- Perubahan dalam Menulis
Bisa terlihat sulit saat menulis, misalnya tulisan kecil atau tidak terlihat.
- Hilang atau Menurunnya Daya Penciuman
Soal perasa atau indra penciuman bisa berubah menurun, namun bisa sulit saat mencium bau makanan. Bahkan makanan yang menyengat tidak bisa tercium
- Suara Menjadi Lirih
Ada perubahan suara layaknya terengah-engah serta serak. Suara saat berbicara lebih pelan dari biasanya
- Sering Pusing
Jika merasa pusing atau pingsan, ini jadi tanda tekanan darah rendah. Maka hal ini bisa sebagai gejala penyakit parkinson.
Setelah mengetahui gejalanya, detikers perlu mengetahui faktor risiko dari penyakit Parkinson berikut ini.
Faktor Risiko
Dilansir dari laman Mayo Clinic, faktor risiko penyakit Parkinson meliputi:
1. Usia
Umumnya dimulai pada usia pertengahan atau akhir, dan bisa meningkat seiring meningkatnya usia. Efek sampingnya juga pada pekerjaan, situasi sosial, dan pengobatan juga bisa berbeda. Selanjutnya, efek samping pada orang lanjut usia dengan penyakit Parkinson perlu pertimbangan khusus
2. Keturunan
Jika kerabat dekat terkena penyakit Parkinson, kemungkinan detikers bisa saja terkena. Walaupun risiko bisa saja kecil, kecuali banyak kerabat yang terkena
3. Seks
Ada kemungkinan Pria terkena lebih banyak daripada wanita, sehingga disarankan untuk berjaga-jaga
4. Paparan Racun
Risiko penyakit parkinson dapat terjadi jika terkena paparan herbisida dan pestisida terus menerus
Nah, itu dia detikers terkait Peringatan 11 April sebagai Hari Parkinson Sedunia. Kamu bisa lebih sadar akan resiko atau gejala yang dirasakan oleh sekitarmu ya detikers. Semoga bermanfaat!
Artikel ini ditulis oleh Elisabeth Christina Hotmaria Simanjuntak, Mahasiswa Peserta Magang Merdeka di detikcom.
(afb/afb)