Salat Tasbih adalah salat sunah yang dianjurkan pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan. Salat ini memiliki bacaan tasbih terbanyak dibanding dengan salat-salat sunah lainnya. Jumlah rakaat salat tasbih terdiri dari empat dengan dua kali salam.
Mengutip dari buku "Tuntunan Lengkap 99 Salat Sunah Superkomplet" karya Puspa Aswara dan Ibnu Watiniyah, salat tasbih adalah salat yang dilaksanakan dengan tujuan memperbanyak tasbih kita kepada Allah SWT.
Waktu yang dianjurkan untuk mengerjakan salat tasbih adalah setelah salat Isya, namun juga dapat dilakukan di siang hari pada hari Jumat. Umat Islam biasa melaksanakan salat sunah ini untuk mengisi malam-malam terakhir bulan Ramadan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait dengan hal ini, mengutip dari NU Online, Imam Nawawi berpendapat jika salat tasbih dilakukan pada malam hari maka lebih baik dikerjakan dua rakaat-dua rakaat masing-masing dengan satu salam. Namun jika dilakukan siang hari, maka dikerjakan dua rakaat satu salam atau langsung empat rakaat dengan satu salam.
Lalu, bagaimana niat dan tata cara pelaksanaan salat tasbih yang benar? Berikut detikSumut telah merangkumnya untuk kamu. Yuk, langsung saja simak artikel berikut.
Niat Salat Tasbih
Sebelum memulai salat tasbih, ada baiknya kita berniat dalam hati dan melafalkan bacaan niatnya. Di bawah ini bacaan niat salat tasbih 4 rakaat 2 salam:
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَسْبِيْحِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى
Ushallii sunnatat-Tasbiihi rak'ataini lillaahi Ta'aalaa.
Artinya: Aku berniat melaksanakan sholat sunnah Tasbih, sebanyak dua rakaat semata-mata karena Allah Ta'ala.
Tata Cara Pelaksanaan Salat Tasbih
Dikutip dari NU Online, tata cara pelaksanaan salat tasbih terangkum jelas dalam kitab Al-Minhajul Qawim karya Ibnu Hajar al-Haitami berikut:
و صلاة التسبيح وهي أربع ركعات يقول في كل ركعة بعد الفاتحة والسورة: سبحان الله والحمد لله ولا إله إلا الله والله أكبر، زاد في الإحياء: ولا حول ولا قوة إلا بالله خمس عشرة مرة وفي كل من الركوع والاعتدال وكل من السجدتين والجلوس بينهما والجلوس بعد رفعه من السجدة الثانية في كل عشرة فذلك خمس وسبعون مرة في كل ركعة
Artinya: Dan (termasuk shalat sunnah) adalah shalat tasbih, yaitu shalat empat rakaat di mana dalam setiap rakaatnya setelah membaca surat Al-Fatihah dan surat lainnya membaca kalimat subhânallâh wal hamdu lillâh wa lâ ilâha illallâhu wallâhu akbar-di dalam kitab Ihyâ ditambahi wa lâ haulâ wa lâ quwwata illâ billâh-sebanyak 15 kali, dan pada tiap-tiap ruku', i'tidal, sujud, duduk di antara dua sujud, dan duduk setelah sujud yang kedua masing-masing membaca (kalimat tersebut) sebanyak 10 kali. Maka itu semua berjumlah 75 kali dalam setiap satu rakaat. (Ibnu Hajar Al-Haitami, Al-Minhâjul Qawîm, Beirut: Darul Fikr, tt., halaman: 203)
Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan tata cara pelaksanaan salat tasbih yaitu sebagai berikut:
1. Berniat dalam hati lalu membaca bacaan niat salat tasbih seperti yang tertera di atas.
2. Takbiratul ihram lalu dilanjutkan membaca doa iftitah.
3. Membaca Surah Al-Fatihah dan surah pendek. Selanjutnya membaca kalimat tasbih "subahanallah wal hamdu lillah wa la ilaha illallahu wallahu akbar" sebanyak 15 kali.
4. Rukuk dengan tumakninah. Pada saat rukuk membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
5. Iktidal dengan tumakninah. Pada saat iktidal membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
6. Sujud pertama, sebelum bangun dari sujud membaca kalimat tasbih sebanyak 10 kali.
7. Duduk di antara dua sujud, sebelum masuk ke sujud kedua membaca tasbih sebanyak 10 kali.
8. Sujud kedua, sebelum bangun membaca tasbih sebanyak 10 kali.
9. Setelah sujud kedua, tidak langsung bangkit untuk memulai rakaat kedua, namun membaca duduk untuk membaca tasbih sebanyak 10 kali lalu berdiri memulai rakaat yang kedua.
10. Rakaat kedua sama urutan dan pelaksanaannya seperti rakaat pertama, hanya saja pada tasyahud akhir membaca tasbih sebanyak 10 kali sebelum salam.
Dengan demikian, dalam satu rakaat salat tasbih terdapat 75 kali bacaan tasbih. Sementara empat rakaat terdapat 300 kali bacaan tasbih.
Bacaan Doa Salat Tasbih
Setelah selesai melaksanakan salat tasbih, lalu kita hendaknya berserah diri kepada Allah SWT sembari membaca doa. Berikut bacaan doanya dikutip dari laman yang sama:
اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ تَوْفِيْقَ أَهْلِ الْهُدَى وَأَعْمَالَ أَهْلِ الْيَقِينِ وَمُنَاصَحَةَ أَهْلِ التَّوْبَةِ وَعَزْمَ أَهْلِ الصَّبْرِ وَوَجَلَ أَهْلِ الْخَشْيَةِ وَطَلَبَ أَهْلِ الرَّغْبَةِ وَتَعَبُّدَ أَهْلِ الْوَرَعِ وَعِرْفَانَ أَهْلِ الْعِلْمِ حَتَّى أَخَافَك اَللّٰهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ مَخَافَةً تَحْجِزُنِيْ عَنْ مَعَاصِيْكَ حَتَّى أَعْمَلَ بِطَاعَتِكَ عَمَلًا أَسْتَحِقُّ بِهِ رِضَاكَ وَحَتَّى أُنَاصِحَكَ بِالتَّوْبَةِ خَوْفًا مِنْكَ حَتَّى أَخْلُصَ لَكَ النَّصِيحَةَ حَيَاءً مِنْكَ وَحَتَّى أَتَوَكَّلَ عَلَيْكَ فِي الْأُمُورِ كُلِّهَا وَحَتَّى أَكُوْنَ أُحْسِنَ الظَنَّ بِكَ، سُبْحَانَ خَالِقِ النُّورِ. ا هـ وَفِي رِوَايَةٍ خَالِقِ النَّارِ
Allâhumma innî as'aluka taufîqa ahlil hudâ, wa a'mâla ahlil yaqîn, wa munâshahata ahlit taubah, wa 'azma ahlis shabri, wa wajala ahlil khasyyah, wa thalaba ahlir raghbah, wa ta'abbuda ahlil wara'i, wa 'irfâna ahlil 'ilmi hattâ akhâfak. Allâhumma innî as'aluka makhâfatan tahjizunî 'an ma'âshîka hattâ a'mala bi thâ'atika 'amalan astahiqqu bihî ridhâka wa hattâ unâshihaka bit taubah, khaufan minka hattâ akhlusha lakan nashîhata hayâ'an minka wa hattâ atawakkala 'alaika fil 'umûri kullihâ wa hattâ akûna 'uhsinuz zhanna bika, subhâna khâliqin nûr (lain riwayat khâliqin nâr).
Artinya, "Ya Allah, kepada-Mu aku meminta petunjuk mereka yang terima hidayah, amal-amal orang yang yakin, ketulusan mereka yang bertobat, keteguhan hati mereka yang bersabar, kekhawatiran mereka yang takut (kepada-Mu), doa mereka yang berharap, ibadah mereka yang wara', dan kebijaksanaan mereka yang berilmu agar aku menjadi takut kepada-Mu. Ya Allah, masukkanlah rasa takut di kalbuku yang dapat menghalangi diri ini untuk mendurhakai-Mu. Dengan demikian aku dapat beramal saleh yang mengantarkanku pada ridha-Mu, dan aku bertobat setulusnya karena takut kepada-Mu. Dengan itu pula aku beribadah secara tulus karena malu kepada-Mu. Dengan rasa takut itu aku menyerahkan segala urusanku kepada-Mu. Karena itu juga aku dapat berbaik sangka selalu kepada-Mu. Mahasuci Engkau Pencipta cahaya (lain riwayat, Pencipta api)."
Itulah rangkuman mengenai niat, tata cara pelaksanaan, dan doa salat tasbih. Semoga detikers dapat mengamalkan dan melaksanakannya dengan baik.
Artikel ini ditulis Salamah Harahap, mahasiswi magang merdeka di detikcom.
(afb/afb)