Gudang peluru Kodam Jaya di Kampung Parung Pinang RT 01 l/RW 11, Dusun Ciangsana, perbatasan Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor, Jawa Barat meledak. Panglima Komando Daerah Militer Jayakarta (Pangdam Jaya) Mayjen TNI Mohamad Hasan menjelaskan terkait kejadian itu.
Hasan mengatakan, ledakan di gudang tersebut terjadi karena munisi berisi bahan peledak yang sudah kedaluwarsa.
"Kami menganalisa bahwa ini karena munisi yang sudah kedaluwarsa. Yang sudah dikembalikan," kata Hasan di sekitar tempat kejadian perkara, dilansir detikNews, Sabtu (30/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hasan menyebut, harusnya munisi yang sudah kedaluwarsa tersebut dimusnahkan. Hal itu telah diatur dalam surat penghapusan munisi sejak awal tahun 2024.
"Dan kami sudah membuat surat untuk penghapusan sebenarnya dari awal tahun kemarin. Tapi karena ini proses, berproses kita kumpulkan dulu, kita rapihkan satu persatu," ucap dia.
Ia menduga, kandungan kimia dalam munisi tersebut menjadi labil karena telah kedaluwarsa hingga terjadi ledakan. Namun ia memastikan munisi tersebut sudah tidak digunakan lagi.
"Sehingga ini kemungkinan karena seperti bahan peledak kan bahan kimia nih, yang kemungkinan sangat labil saat ini dan memang kamu tidak pakai lagi. Jadi kemungkinan seperti itu," terang Hasan.
Ia juga memastikan tak ada instalasi listrik dalam gudang yang meledak, sehingga ledakan bukan karena faktor lingkungan melainkan karena munisi itu sendiri.
"Dan di gudang itu tidak ada sistem listrik, tidak ada apapun yang menyebabkan ledakan dari luar, tapi mungkin materil-materil dari munisi dan bahan peledak itu sendiri yang bergesek atau karena labil. Makanya dia menimbulkan asap dan dia menimbulkan ledakan," pungkas Hasan.
(nkm/nkm)