Gunung Marapi di Sumatera Barat mengalami erupsi pagi ini. Letusan tersebut disertai lontaran abu vulkanik dengan ketinggian mencapai 1,5 kilometer dari atas puncak.
Pos pengamat Gunung Marapi di Kota Bukittinggi mencatat, letusan terjadi pukul 08.39 WIB.
"Telah terjadi erupsi G. Marapi, Sumatera Barat pada tanggal 27 Maret 2024 pukul 08:39 WIB dengan tinggi kolom abu teramati 1.500 meter di atas puncak," kata Kepala Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi, Ahmad Rifandi dalam keterangan kepada wartawan, Rabu (27/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Rifandi, erupsi terekam di seismogram dengan amplotudo maksimum 30,4 milimeter dengan durasi sekitar 54 detik.
"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat. Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 mm dan durasi 54 detik," katanya.
Selain pagi ini, letusan juga terjadi dinihari tadi, tepatnya pukul 00.13 WIB. Erupsi disertai dentuman keras.
PGA Marapi mencatat, erupsi pada dinihari tadi juga disertai lontaran abu vulkanik sampai 1,5 kilometer.
Selama bulan Maret 2024, Gunung Marapi mengalami erupsi 66 kali dan 1.561 kali hembusan. Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III Siaga.
PGA Marapi mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Marapi tidak mendekati dan beraktivitas pada radius 4,5 kilometer dari kawah.
Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.
"Karena statusnya Siaga, kami merekomendasikan warga untuk tidak beraktivitas pada radius 4,5 kilometer, sekaligus juga perlu mewaspadai aliran sungai untuk mencegah munculnya ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi," katanya.
Warga juga diminta untuk menggunakan masker saat beraktivitas guna menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.
(mjy/mjy)