Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024: Waktu, Lokasi, dan Cara Mengamatinya

Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024: Waktu, Lokasi, dan Cara Mengamatinya

Salamah Harahap - detikSumut
Senin, 25 Mar 2024 14:59 WIB
Ilustrasi Gerhana Bulan
Gerhana bulan (Foto: AP/Eugene Hoshiko)
Medan -

Gerhana bulan merupakan salah satu peristiwa langit di mana cahaya matahari terhalang oleh bumi sehingga tidak semua sampai ke bulan, menyebabkan cahaya bulan menjadi redup. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) secara resmi telah mengumumkan terjadinya Gerhana Bulan Penumbra pada 25 Maret 2024.

Dilansir dari laman Kemdikbud, gerhana bulan terjadi saat semua bagian bulan berada di bagian penumbra. Penumbra sendiri adalah bayangan bagian luar yang tidak segelap umbra (bayangan bagian dalam). Hal ini mengakibatkan bulan masih bisa tampak namun dalam warna yang suram.

Lantas, bagaimana cara melihat Gerhana Bulan Penumbra? Berikut detikSumut rangkum waktu kejadian, lokasi, dan cara melihatnya untuk kamu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Waktu Terjadinya Gerhana Bulan Penumbra

Gerhana Bulan Penumbra dapat diamati dari Indonesia pada 25 Maret 2024. Dikutip dari laman resmi BMKG, proses terjadinya terdiri dari P1 (waktu dimulainya gerhana), puncak (puncak terjadinya gerhana), dan P4 (berakhirnya gerhana). Berikut waktu setiap terjadinya fase tersebut:

1. P1 (gerhana mulai): 11.50 WIB/ 12.50 WITA/ 13.50 WIT

ADVERTISEMENT

2. Puncak (puncak gerhana): 14.12 WIB/ 15.12 WITA/ 16.12 WIT

3. P4 (gerhana berakhir): 16.34 WIB/ 17.34 WITA/ 18.34 WIT

Durasi terjadinya fase gerhana ini dimulai dari P1 hingga P4 adalah 4 jam 43 menit 39 detik.

Lokasi Pengamatan Gerhana Bulan Penumbra

Berdasarkan peta Gerhana Bulan Penumbra 25 Maret 2024 yang terlampir pada laman resmi BMKG, lokasi pengamatan ditandai dengan garis miring yang membagi dua wilayah di Indonesia.

Di sebelah timur garis miring, masyarakat Indonesia bisa mengamati seluruh proses Gerhana Bulan mulai dari awal (P1) hingga akhir (P4). Daerah-daerah tersebut adalah Papua, Papua Barat, dan sebagian Maluku.

Di sebelah barat garis miring, pengamat tidak bisa mengamati keseluruhan fase gerhana sebab Bulan masih berada di bawah horizon. Daerah-daerah yang tersebut adalah Maluku Utara, sebagian Maluku, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, NTT, NTB, Bali, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Lampung, Sumatera Selatan, Bengkulu, Bangka Belitung, Jambi, Sumatera Barat, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara, dan Aceh.

Sementara jika ditinjau dari peta dunia, keseluruhan proses gerhana dapat dilihat di sebagian besar wilayah Amerika dan Kanada. Sebagian kecilnya dapat diamati di Asia, sebagian Australia, Selandia Baru, dan sebagian kecil Rusia. Untuk daerah sebagian besar Asia, Rusia, Afrika, dan Eropa tidak dapat mengamati gerhana ini.

Cara Melihat Gerhana Bulan Penumbra

Dikutip dari laman resmi NASA, melihat gerhana bulan tidak membutuhkan pelindung mata khusus seperti ketika melihat gerhana matahari (yang terjadi pada siang hari). Jadi detikers bisa melihat langsung dengan mata telanjang, atau dapat menggunakan alat bantu seperti teropong dan teleskop untuk memperjelas pandangan.

Lalu dikutip dari laman resmi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), untuk menyaksikan gerhana bulan kita perlu mengecek kondisi cuaca lokal. Bagi pengamat yang ingin mengabadikan momen, dapat pula menggunakan kamera digital untuk dokumentasi.

Sekianlah uraian mengenai waktu terjadinya Gerhana Bulan Penumbra, lengkap dengan lokasi pengamatan dan cara melihatnya. Semoga detikers tidak terlewat dengan momen istimewa ini.

Artikel ini ditulis Salamah Harahap, mahasiswi magang merdeka di detikcom.




(nkm/nkm)


Hide Ads