Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit terus naik hingga pekan ini. Tercatat, Dinas Perkebunan (Disbun) Sumut menetapkan harga Rp 2.735 per kg.
Harga sawit pekan ini naik dibanding pekan lalu yang ditetapkan seharga Rp 2.704 per kg. Kenaikan harga ini sudah terjadi sejak awal Februari 2024 lalu.
Namun begitu, ternyata penetapan harga sawit ini belum dapat diikuti oleh beberapa daerah produsen kelapa sawit di Sumut. Beberapa di antaranya bahkan rata-rata dipatok hanya Rp 2.100 per kg.
Contohnya saja ada Kabupaten Labuhanbatu Utara yang hanya mematok harga Rp 2.135 per kg, Kabupaten Langkat Rp 2.115 per kg, Kabupaten Pakpak Bharat seharga Rp 2.110 per kg, Kabupaten Simalungun Rp 2.250 per kg.
Rata-rata harga TBS sawit di beberapa kabupaten/kota di Sumut saat ini masih jauh di bawah harga ketetapan Disbun.
Ketua Asosiasi Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Sumut Gus Dalhari Harahap mengungkapkan banyak para petani sawit yang belum dapat merasakan harga ketetapan Disbun Sumut.
"Penetapan harga yang kita tetapkan per-minggu itukan enggak pernah dipakai sama PKS, yang pakai perusahaannya itu cuma dua, Abdi Budi Mulia sama Sago Nauli, sekarang pun enggak pakai lagi mereka," ungkap Gus kepada detikSumut, Kamis (29/2/2024).
Gus menilai banyaknya para petani sawit di Sumut yang belum dapat merasakan harga ketetapan Disbun lantaran kurangnya pengawasan pemerintah terhadap harga TBS sawit.
"Pengawasan pemerintah terhadap harga TBS ini kan enggak ada, karena harga itukan makanya saya kan bilang ini Permentan No 1 2018 ini pedoman penetapan harga," ujar Gus.
Para petani TBS sawit, menurut Gus, tidak dapat berbuat terhadap harga ketetapan harga sawit lantaran kebanyakan pabrik-pabrik yang menetapkan harga TBS.
"Masalahnya ke petani ini kan selain ke pabrik kelapa sawit kan ya enggak bisa jual ke tempat lain, enggak bisa jual ke material, enggak jual ke apotek, enggak jual kemana-mana. Pabriknya suka-suka menetapkan, nah sementara begini, yang pemegang regulasi dalam arti pemerintah dan pengawasannya juga enggak paham tentang situasi dan kondisi permasalahan, itu sulitnya saya," ucapnya.
(nkm/nkm)