Penjelasan Pj Gubsu soal 101 Warga Madina Keracunan Gas PT SMGP

Penjelasan Pj Gubsu soal 101 Warga Madina Keracunan Gas PT SMGP

Kartika Sari - detikSumut
Minggu, 25 Feb 2024 13:00 WIB
Pj Gubsu Hassanudin (Foto: Nizar Aldi/detikSumut)
Foto: Nizar Aldi/detikSumut
Medan -

Penjabat Gubernur Sumatera Utara (Pj Gubsu) angkat bicara terkait 101 warga Mandailing Natal (Madina) yang keracunan akibat keracunan PT SMGP. Ia menyebut para korban keracunan sudah mendapatkan pertolongan saat itu juga.

"Sejak kejadian dua hari lalu kami langsung turun dan semua yang terdampak sudah diberikan pertolongan dan sampai saat ini belum ada lagi kejadian lain dan sudah dilokalisir," kata Hassanudin, Minggu (25/2/2024).

Lebih lanjut Hassanudin menyebut bahwa peristiwa ini sebelumnya pernah terjadi namun pada lokasi berbeda. Hal ini membuat pihak Pemprov Sumut dapat mengambil langkah cepat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah merupakan kegiatan umum namun dengan daerah yang berbeda sehingga kita bisa ambil langkah-langkah tindakan cepat," ujarnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak 101 warga Madina mengalami keracunan diduga dari kebocoran gas PT SMGP hingga para korban harus dilarikan ke rumah sakit pada Kamis (22/2/2024) sejak pukul 18.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Corporate Communication PT SMGP Agung Iswara turut menjelaskan awal mula peristiwa itu terjadi. Agung mengatakan pada Kamis (22/2), pihaknya memang tengah melakukan aktivitas sumur V-01. Lalu, sekitar pukul 18.45 WIB, warga Desa Sibanggor Julu mulai mencium bau menyengat yang diduga berasal dari aktivasi sumur itu.

"Pada pukul 18.45 WIB, masyarakat dari Desa Sibanggor Julu mencium bau menyengat. Pada hari yang sama, PT Sorik Marapi Geothermal Power atau PT SMGP sedang melakukan aktivasi sumur V-01 dimulai sejak pukul 11:30 WIB," kata Agung, dalam keterangan resminya, Jumat (23/2).

Agung mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah sebelum aktivasi sumur itu dilakukan. Termasuk melakukan sosialisasi, pemasangan abatement, pemasangan alat deteksi gas H2S di dalam area well-pad san perimeter serta penyisiran perimeter aman sejauh 300 meter dan pre-job safety meeting.

Dia menjelaskan jarak lokasi pad V ke titik terdekat Desa Sibanggor Julu adalah 700 meter. Lalu, pada saat kegiatan berlangsung hasil pembacaan alat deteksi gas H2S terbaca sebesar 0 ppm, baik di lokasi well-pad V, di sekitar perimeter aman 300 meter dan area desa.

"Pada pelaksanaan aktivasi sumur V-01, PT SMGP telah melakukan semua tahapan kegiatan sesuai prosedur yang telah ditetapkan yang berfokus pada keselamatan pekerja, kontraktor, dan masyarakat," ujarnya.

Sementara itu, Agung mengatakan PT SMGP telah menghentikan sementara aktivasi sumur itu.

"PT SMGP sebagai objek vital nasional berkomitmen untuk melakukan penyidikan bekerja sama dengan pemerintah dan aparat terkait kejadian ini," pungkasnya.




(astj/astj)


Hide Ads