Siapa sangka mal di Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut) ini dulunya adalah lokasi gedung Polda Sumut pertama. Mal itu adalah Sun Plaza Medan yang berada di Jalan KH Zainul Arifin, Kecamatan Medan Polonia.
detikSumut, mencoba mendatangi mal itu. Di bagian depan mal itu terpampang nama mal tersebut. Ada juga tertera nama-nama brand yang tokonya terdapat di dalam mal.
Seperti biasanya, mal yang menjadi salah satu yang terbesar di Kota Medan itu, terlihat ramai. Gedung itu seperti halnya mal pada umumnya, terdiri dari beberapa lantai. Setiap lantainya, ada toko-toko yang menjajakan produk yang berbeda-beda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sekilas tidak ada pertanda bahwa mal itu dulunya adalah lokasi gedung Polda Sumut pertama sebelum akhirnya pindah ke gedung sekarang di Jalan Sisingamangaraja.
Lalu, bagaimana cerita awal mula tempat itu menjadi gedung Polda Sumut hingga menjadi mal? Berikut detikSumut rangkum perjalanannya:
Guru Besar Sejarah Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara (USU) Prof Budi Agustono mengatakan gedung Polda Sumut pertama itu diperkirakan ada di tahun 1970-an. Dulunya, kata Budi, tempat itu tidak bernama Polda, tapi Komdak II atau Komando Daerah Kepolisian, istilah kantor kepolisian pada masa itu.
"Iya (Polda Sumut pertama) itu kan gedung kepolisian, ya, daerah Sumatera Utara. Polda itu yang terletak di Jalan Zainul Arifin. Ya, saya kira itu tahun 70-an, tahun 60, 70-an," kata Budi kepada detikSumut, beberapa waktu lalu.
Budi menceritakan dirinya sempat beberapa kali datang ke Komdak II itu. Kondisi gedung polda di tahun 70-an itu hanya satu lantai, tetapi gedungnya meluas ke bagian belakang hingga ke Masjid Agung.
Namun, bila dibandingkan dengan Polda Sumut yang sekarang, Budi menyebut lebih luas gedung yang sekarang.
Warna gedungnya seperti warna kuning kecoklatan-coklatan. Bagian pintu masuk Polda itu dijaga ketat pihak kepolisian. Di bagian depan gedung itu, ada sejumlah mobil yang terparkir.
Sementara di sekitaran Jalan Zainul Arifin itu, kata Budi, cukup lengang, tidak seramai sekarang. Belum banyak orang yang mempunyai mobil pribadi saat itu. Selain itu, angkutan kota (angkot) yang lewat dari jalan itu bisa terhitung jumlahnya, karena tidak begitu banyak.
"Saya beberapa kali ke sana. Saya melihat juga langsung aktivitas polisi pada waktu itu. Jadi, depannya itu ada penjaga, lalu kemudian tidak jauh dari situ, ada semacam gerbang yang melengkung bentuknya, dan orang melaporkan, kemudian masuk ke ruangan-ruangan sesuai dengan keperluannya pada waktu itu," kata Budi mengenang saat dirinya datang ke Komdak II itu.
Prof Budi mengatakan satuan kerja (satker) yang ada di Komdak II itu belum sebanyak yang sekarang. Hal itu dilatarbelakangi karena permasalahan yang terjadi di masyarakat juga tidak sekompleks sekarang.
Polrestabes Medan pada masa itu, kata Budi, sudah ada. Namun, untuk Polsek di Kota Medan, tidak sebanyak sekarang, hanya ada beberapa saja.
Begitu juga di sejumlah daerah di Sumut, pada saat itu kantor-kantor polisi, belum sebanyak sekarang. Apalagi, kata Budi, di masa itu di setiap kecamatan yang lebih berperan itu adalah Koramil.
"Dulu, Polsek ada, tapi yang lebih berperan dulu kan Koramil di wilayah kecamatan. Karena pada waktu itu, pada saat misalnya ada perubahan politik pada tahun 66, yang mendominasi kan Angkatan Darat, Militer pada waktu itu. Jadi, ada Koramil, ada Babinsa, karena Koramil pada waktu itu juga untuk mengawasi perkembangan masyarakat. Sekarang, peran Polsek itu kan lebih dominan ketimbang misalnya militer atau juga ketimbang Koramil pada waktu itu," ujarnya.
Selain di Komdak II, Budi mengatakan kantor Polda Sumut I atau Komdak 1 saat itu juga berada di Jalan Letjen Suprapto. Namun, untuk pelayanan masyarakat lebih fokus di Komdak II.
Selang beberapa waktu, gedung Komdak I dan II itu tidak lagi digunakan. Setelah itu, gedung Polda pindah ke Jalan Sisingamangaraja. Belakangan, lokasi Komdak II itu dibangun Mal Sun Plaza.
Aiptu Widodo, salah satu personel Polda Sumut yang sempat bertugas di Komdak II itu turut menceritakan kisahnya bertugas di tempat tersebut. Widodo mengatakan dirinya bertugas di tempat itu pada tahun 1996.
Saat itu, dirinya diberi tugas di bagian Satwal atau bagian penjagaan. Tak hanya di Komdak II, Widodo juga bertugas di Komdak I dan tetap di bagian penjagaan.
Baca selengkapnya di halaman berikut...
Dia mengatakan Komdak I itu dipergunakan untuk ruangan Kapolda, Wakapolda dan Irwasda, karena di Komdak II sudah tidak memadai. Sementara di Komdak II fokus bagian pelayanan masyarakat dan juga ruangan direktur dan perwira lainnya.
"Polda I itu kantornya Pak Kapolda, Wakapolda dan Irwasda, sedangkan Komdak II itu stafnya, seperti Karo Ops, dan direktur-direktur," kata Widodo.
Widodo masih ingat jelas saat dirinya menjalankan tugas sebagai petugas penjagaan. Dia menyebut saat perwira-perwira masuk ke dalam Komdak II itu, dia dan teman-temannya sebagai petugas penjagaan, akan mengangkat senjata memberikan penghormatan.
"Dulu saya di penjagaan namanya Satwal, bagian penjagaan. Setiap perwira masuk kami hormat senjata. (Tugas) Polda 1 juga, misal jadwalnya pagi di Polda 1, malam di Polda 2, pindah-pindah," jelasnya.
Dia mengatakan pada masanya bertugas, Komdak II itu telah menjadi dua lantai. Pada bagian lantai 2 digunakan sebagai ruangan para perwira.
Di bagian belakang gedung Polda itu dulunya juga ada perumahan khusus untuk Perwira Menengah (Pamen) Komdak. Lokasinya berada di belakang Masjid Agung yang bersebelahan dengan Sun Plaza.
"Polda I gadak sel penjaranya, yang ada sel penjaranya di Komdak 2, itu sifatnya operasional, resersenya di situ, (satker) narkoba mana ada dulu, yang ada cuman satu, Direktorat Reserse," kata staf Bidang Humas Polda Sumut itu.
Widodo mengatakan dirinya bertugas di Komdak itu hanya dua tahun. Pada 1998, dirinya pindah tugas ke Polres Labuhanbatu.
Simak Video "Video: Aksi Pria Ngelem di Depan Polda Sumut Demi Konten"
[Gambas:Video 20detik]
(mjy/mjy)