Cap Go Meh 2024: Jadwal, Sejarah, dan Tradisinya!

Cap Go Meh 2024: Jadwal, Sejarah, dan Tradisinya!

Berkat Prima Telaumbanua - detikSumut
Jumat, 23 Feb 2024 08:20 WIB
Ilustrasi Cap Go Meh
Ilustrasi Cap Go Meh. (Foto: Getty Images/iStockphoto/manjik).
Medan -

Perayaan Imlek telah dilaksanakan dengan semarak oleh seluruh masyarakat Tionghoa pada 10 Februari 2024. Namun, belum lengkap tanpa pelaksanaan tradisi Cap Go Meh yang menjadi tanda berakhirnya Imlek.

Sebagai puncak dari perayaan Imlek, masyarakat Tionghoa akan merayakan Cap Go Meh atau dikenal dengan istilah Festival Lampion. Cap Go Meh berlangsung dua minggu setelah perayaan Imlek.

Lalu, kapan tepatnya masyarakat Tionghoa merayakan Cap Go Meh 2024? Berikut jadwal, sejarah dan tradisi dalam perayaan Cap Go Meh.

Jadwal, Sejarah dan Tradisi Perayaan Cap Go Meh

Ilustrasi Perayaan Cap Go Mehilustrasi perayaan Cap Go Meh (Foto: Thinkstock)

a. Jadwal Cap Go Meh 2024

Perlu kamu ketahui detikers, istilah Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien. Cap bermakna 10, Go bermakna 5, dan Meh bermakna malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Penamaan tersebut selaras dengan waktu berlangsungnya Cap Go Meh pada hari ke-15 setelah Imlek yang biasanya dirayakan saat malam hari. Dengan begitu, dapat dipastikan bahwa perayaan Cap Go Meh 2024 akan berlangsung pada 24 Februari 2024.

b. Sejarah Cap Go Meh

Dilansir dari laman Wonderful Indonesia yang dikelola oleh Kemenparekraf, awalnya tradisi Cap Go Meh merupakan sebuah ritual penghormatan kepada Dewa Thai Yi. Ritual ini diperkirakan berlangsung pada masa pemerintahan Dinasti Han di abad ke-17.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, Cap Go Meh dirayakan secara tertutup di kalangan bangsawan istana. Namun, hal tersebut berubah saat masa pemerintahan Dinasti Han berakhir. Kini, perayaan Cap Go Meh diadopsi oleh masyarakat umum dan menyebar ke seluruh wilayah China maupun bagian Asia lainnya, termasuk Indonesia.

c. Tradisi Cap Go Meh

Setiap daerah di tanah air merayakan Cap Go Meh dengan tradisi yang beragam. Salah satunya adalah Tradisi Tatung di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

Dalam artikel ilmiah berjudul "Studi Kasus Pertunjukan Atraksi Tatung Pada Perayaan Festival Cap Go Meh Untuk Meningkatkan Kunjungan Wisatawan Di Kota Singkawang" oleh David Stevenson dan Vishnuvardhana S. Soeprapto, dijelaskan bahwa Tatung merupakan tradisi yang mempertontonkan seseorang dirasuki roh leluhur dan melakukan pertunjukan kekebalan.

Penonton disuguhkan dengan atraksi menggoreskan benda tajam pada bagian tubuh, namun menariknya mereka tidak terluka sama sekali. Pasalnya, roh-roh yang dipanggil dalam Tradisi Tatung dipercaya sebagai roh-roh baik dengan tujuan untuk mengusir roh-roh jahat yang mengusik kehidupan harmonis masyarakat.

Secara umum perayaan Cap Go Meh identik dengan tradisi memasang hiasan lampion di depan rumah maupun di pinggir jalan. Selain itu, perayaan Cap Go Meh juga kerap dimanfaatkan sebagai momen kumpul keluarga sambil menikmati hidangan makan malam.

Demikian penjelasan mengenai jadwal, sejarah, dan tradisi dari Cap Go Meh. Semoga informasi di atas bisa menambah wawasan kamu ya detikers.

Artikel ini ditulis Berkat Prima Telaumbanua, mahasiswa peserta magang merdeka di detikcom.




(dhm/mff)


Hide Ads