Per Minggu (11/2/2024), umat Islam telah memasuki tanggal 1 Syaban 2024 M/1445 H. Kehadiran Syakban menjadi pertanda semakin dekatnya bulan suci Ramadan.
Selama bulan kedelapan Hijriah ini, Rasulullah juga mengisinya dengan beragam ibadah. Salah satu yang paling banyak adalah puasa sunah.
Apakah detikers sudah tahu niat puasa 1 Syaban? Merangkum dari berbagai sumber, simak informasi tentang bacaan niat 1 Syaban di bawah ini, yuk!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bacaan Niat Puasa 1 Syaban
![]() |
Dilansir laman NU Online Lampung, niat puasa dianjurkan untuk diniatkan dalam hati dan diucapkan melalui lisan. Adapun niat puasa Syaban berupa niat puasa mutlak yang bacaannya adalah
ΩΩΩΩΩΩΨͺΩ Ψ΅ΩΩΩΩ Ω Ψ΄ΩΨΉΩΨ¨ΩΨ§ΩΩ ΩΩΩΩΩ°ΩΩ ΨͺΩΨΉΩΨ§ΩΩΩ
Nawaitu shauma sya'bana lilahi ta'ala.
Artinya: "Saya niat puasa Syakban karena Allah ta'ala."
Waktu mengamalkan niat puasa 1 Syaban bisa dilakukan sejak malam hari hingga siang sebelum masuk waktu zawal atau tergelincinya Matahari ke arah barat.
Apabila lupa mengamalkan niat di malam hari, maka masih bisa dilakukan pada siang harinya dengan catatan orang tersebut belum makan dan minum, atau melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, sejak terbit fajar.
Tata Cara Puasa 1 Syaban
![]() |
Mengerjakan puasa sunah 1 Syaban juga tak jauh beda dengan puasa pada umumnya. Sebagai pengingat, berikut tata cara puasa sunah 1 Syaban:
1. Niat karena Allah Ta'ala
Segala ibadah dimulai dengan niat. Adapun niat sudah cukup dengan memantapkannya di hati, tanpa perlu dilafalkan.
2. Makan Sahur
Di samping supaya lebih tahan menjalankan puasa seharian, juga terdapat keberkahan dalam makanan sahur. Dari Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW pernah bersabda,
"Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah." (HR. Bukhari no. 1923)
3. Melaksanakan Puasa
Setelah melaksanakan sahur, selanjutnya melaksanakan puasa. Artinya menahan diri makan, minum dan hal-hal yang membatalkan puasa, mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
4. Menjaga Diri selama Berpuasa
Selama berpuasa, sudah sepatutnya kaum muslimin menjaga dirinya dari hal-hal yang mampu membatalkan ataupun mengurangi pahala ibadah puasa, seperti gibah, berkata kasar, dan lainnya.
5. Memperbanyak Amal Saleh selama Berpuasa
Selama berpuasa, kamu dapat menyibukkan diri dengan memperbanyak amal saleh, seperti mendirikan salat sunah, membaca Al-Qur'an, dan bersedekah.
6. Menyegerakan Berbuka ketika Sudah Masuk Waktunya
Berbuka puasa disunahkan di awal waktu. Jadi, ketika kamu telah mendengar kumandang azan, segera batalkan puasa.
Adab yang satu ini disebutkan dalam sebuah hadis di mana sabda Nabi SAW berbunyi,
"Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka." (HR. Ibnu Majah, sahih menurut Al-Albani).
7. Membaca Doa Buka Puasa
Sudah tahu doa buka puasa yang lebih sahih sesuai ajaran Rasulullah? Berikut bacaan hingga artinya:
Ψ°ΩΩΩΨ¨Ω Ψ§ΩΨΈΩΩΩ ΩΨ£Ω ΩΩΨ§Ψ¨ΩΨͺΩΩΩΩΨͺΩ Ψ§ΩΩΨΉΩΨ±ΩΩΩΩ ΩΩΨ«ΩΨ¨ΩΨͺΩ Ψ§ΩΨ£ΩΨ¬ΩΨ±Ω Ψ₯ΩΩΩ Ψ΄ΩΨ§Ψ‘Ω Ψ§ΩΩΩΩΩΩ
Dzahabazh zhoma'u wabtallatil 'uruqu wa tsabatal ajru insya Allah
Artinya: "Rasa haus telah hilang dan urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insya Allah" (HR. Abu Daud no. 2357, hasan).
Kapan doa ini diucapkan? Seperti yang dipraktikkan Rasulullah, doa buka puasa tersebut diucapkan setelah membatalkan puasa.
Adapun saat makan dan minum untuk membatalkan puasa, detikers cukup membaca basmalah. Setelah hilang dahaga, barulah kita mengamalkan doa di atas.
Hukum Puasa di Hari Minggu
![]() |
Umat Islam dibolehkan berpuasa di hari kapan pun, kecuali di hari-hari terlarang. Adapun hari yang dilarang untuk berpuasa meliputi hari-hari tasyrik (11, 12, dan 13 Zulhijah) hingga hari syak (hari yang diragukan, yakni 1 atau 2 hari sebelum Ramadan).
Namun, para ulama berselisih pendapat mengenai hal ini. Dilansir laman muslim.or.id, Syekh Muhammad bin Sholih Al Utsaimin mengatakan bahwa ada ulama yang menyunahkan berpuasa di hari Ahad (Minggu), tetapi ada pula yang memakruhkannya.
Adapun golongan yang menghukumi puasa di hari Ahad sebagai makruh karena Ahad adalah hari rayanya orang kafir (Nasrani). Melaksanakan saum di hari tersebut bagaikan mengagungkan hari raya mereka.
Terdapat pula riwayat dari Ibnu Khuzaimah dalam kitab Shahihnya dari Ummu Salamah RA. Bunyinya adalah sebagai berikut:
"Sungguh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam lebih banyak puasa pada hari Sabtu dan Ahad. Beliau berkata bahwa hari Sabtu dan Ahad adalah hari id orang musyrik dan aku ingin menyelisihi mereka ketika itu." (HR. Ibnu Khuzaimah dalam sahihnya).
Dari riwayat di atas, dapat dipahami bahwa mengerjakan puasa di hari Sabtu atau Ahad menjadi terlarang apabila melaksanakannya secara khusus atau dengan mengistimewakannya.
Jika puasa di hari Ahad didahului atau diikuti dengan puasa pada hari sebelum dan sesudahnya, maka tidak menjadi masalah. Dalam hal ini, karena puasa 1 Syaban 2024 bertepatan dengan Minggu, umat Islam insyaAllah tetap bisa mengerjakannya. Wallahua'lam bishawab.
Puasa Syaban 2024 akan dimulai besok, Minggu (11/2). Jangan lupa amalkan niat di atas dan semoga bermanfaat!
(mff/dhm)