Puasa Syaban 2024 Mulai Kapan dan Berapa Hari? Ini Jadwal dan Ketentuannya

Puasa Syaban 2024 Mulai Kapan dan Berapa Hari? Ini Jadwal dan Ketentuannya

Fria Sumitro - detikSumut
Sabtu, 10 Feb 2024 18:03 WIB
Ilustrasi buka puasa Ramadan.
Puasa Syaban 2024 Mulai Kapan dan Berapa Hari? (Foto: Shutterstock)
Medan -

Syakban adalah bulan kedelapan dalam kalender kamariah. Posisinya sendiri berada di antara bulan haram Rajab dan bulan suci Ramadan.

Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW menyebutkan bahwa kebanyakan orang melalaikan bulan satu ini. Padahal, Syakban merupakan waktu diangkatnya amalan manusia kepada Allah SWT.

"Bulan Syakban adalah bulan di mana manusia mulai lalai yaitu di antara bulan Rajab dan Ramadan. Bulan tersebut adalah bulan dinaikkannya berbagai amalan kepada Allah, Rabb semesta alam. Oleh karena itu, aku amatlah suka untuk berpuasa ketika amalanku dinaikkan." (HR. An Nasa'i, hasan menurut Syekh Al Albani).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan hadis tersebut, amalan di bulan Syaban yang gemar Rasulullah kerjakan adalah berpuasa. Kira-kira, puasa Syaban 2024 jatuh pada tanggal berapa dan dikerjakan berapa hari? Ini jadwal dan ketentuannya!

Puasa Syaban 2024 Jatuh pada Tanggal Berapa?

Puasa Syaban sudah bisa dikerjakan ketika memasuki bulan kedelapan kalender Hijriah tersebut. Kapan awal bulan Syaban 2024?

ADVERTISEMENT

Merujuk Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 yang dikeluarkan Kementerian Agama (Kemenag) RI, 1 Syaban 2024 M/1445 H bertepatan dengan Minggu, 11 Februari 2024.

Ini artinya, umat Islam yang hendak mengerjakan puasa 1 Syaban sudah dapat meniatkan puasa sejak Sabtu (10/2/2024) malam.

Puasa Syaban 2024 Berapa Hari?

Berapa hari puasa Syaban dilakukan? Terdapat ketentuan yang perlu kaum muslimin perhatikan sebelum mulai mengerjakannya.

Rasulullah sendiri memperbanyak puasa selama Syakban. Meski demikian, umat Islam dilarang untuk berpuasa apabila telah mencapai separuh bulan tersebut.

Dilansir Rumaysho, berikut bunyi hadis larangan puasa setelah pertengahan Syakban yang dibawa Abu Hurairah:

"Jika tersisa separuh bulan Syakban, janganlah berpuasa." (HR. Tirmidzi no. 738 dan Abu Daud no. 2337).

Terkait riwayat tersebut, para ulama sebenarnya khilaf atau berselisih pendapat. Ulama seperti Imam Ahmad dan 'Abdurrahman bin Mahdiy melemahkan hadis yang menyatakan bahwa tidak boleh berpuasa setelah Nisfu Syaban.

Mereka memandang, hadis larangan tersebut bertentangan dengan hadis lain yang memperbolehkan berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadan.

"Janganlah mendahulukan Ramadhan dengan sehari atau dua hari berpuasa." (HR. Muslim no. 1082).

Di samping itu, pada kenyataannya Rasulullah sangat rajin melakukan saum selama bulan Syakban. Bahkan, riwayat dari Ummu Salamah RA menyatakan bahwa Nabi SAW pernah puasa sebulan penuh ketika Syakban.

"Sesungguhnya Nabi Shallallahu alaihi wa sallam tidak pernah berpuasa sebulan penuh dalam setahun kecuali pada bulan Syakban dilanjutkan ke Ramadan." (HR. Abu Daud no. 2048, sahih menurut Al-Albani).

Dalam video YouTube "Adakah Larangan Puasa Setelah Nisfu Sya'ban?", seorang ulama bernama Buya Yahya mengatakan bahwa memang ada riwayat yang memakruhkan dan bahkan mengharamkan puasa setelah pertengahan bulan Syakban.

Bagi mazhab Syafi'i sendiri, puasa setelah pertengahan Syakban dilarang karena hari-hari setelah tanggal 15 Syakban tergolong hari syak atau hari yang diragukan. Adapun larangan berpuasa karena dikhawatirkan orang tidak sadar jika bulan tersebut sebenarnya sudah memasuki Ramadhan.

Akan tetapi, Buya Yahya menjelaskan, larangan berpuasa itu sebenarnya hanya ditujukan untuk orang yang tidak memiliki kebiasaan berpuasa sunah.

"Kalau orang sudah memasuki Nisfu Syaban dan dia tidak punya kebiasaan (puasa), maka jangan berpuasa," ujar Buya Yahya dalam video tersebut, dikutip detikSumut, Sabtu (10/2/2024).

Dalam hal ini, apabila detikers sudah terbiasa melakukan puasa sunah, seperti puasa Senin-Kamis, puasa Daud, dan lainnya, maka tidak mengapa jika ingin berpuasa pada hari-hari setelah tanggal 15 Syakban.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengatakan, kemakruhan dari hadis larangan puasa setelah Nisfu Syaban bisa hilang apabila terpenuhi beberapa hal, yakni

  • Melakukan puasa sehari sebelum Nisfu Syaban,
  • Memang memiliki kebiasaan berpuasa sunah, atau
  • Memiliki utang puasa yang harus dibayar.

Berdasarkan penjelasan di atas, bagi orang yang tidak memiliki kebiasaan berpuasa sunah, maka bisa mengerjakan puasa Syaban dari tanggal 1-15.

Sementara itu, apabila memang terbiasa melakukan saum sunah, terlebih jika masih memiliki utang puasa, maka kemakruhan berpuasa setelah mencapai pertengahan bulan Syakban tidak berlaku. Wallahua'lam bishawab.

Jadwal Puasa Syaban 2024

Merujuk Kalender Hijriah Indonesia Tahun 2024 dari Kemenag, berikut jadwal puasa Syaban 2024. Catat baik-baik, ya!

  • 1 Syakban 1445 H: Minggu, 11 Februari 2024
  • 2 Syakban 1445 H: Senin, 12 Februari 2024
  • 3 Syakban 1445 H: Selasa, 13 Februari 2024
  • 4 Syakban 1445 H: Rabu, 14 Februari 2024
  • 5 Syakban 1445 H: Kamis, 15 Februari 2024
  • 6 Syakban 1445 H: Jumat, 16 Februari 2024
  • 7 Syakban 1445 H: Sabtu, 17 Februari 2024
  • 8 Syakban 1445 H: Minggu, 18 Februari 2024
  • 9 Syakban 1445 H: Senin, 19 Februari 2024
  • 10 Syakban 1445 H: Selasa, 20 Februari 2024
  • 11 Syakban 1445 H: Rabu, 21 Februari 2024
  • 12 Syakban 1445 H: Kamis, 22 Februari 2024
  • 13 Syakban 1445 H: Jumat, 23 Februari 2024
  • 14 Syakban 1445 H: Sabtu, 24 Februari 2024
  • 15 Syakban 1445 H: Minggu, 25 Februari 2024
  • 16 Syakban 1445 H: Senin, 26 Februari 2024
  • 17 Syakban 1445 H: Selasa, 27 Februari 2024
  • 18 Syakban 1445 H: Rabu, 28 Februari 2024
  • 19 Syakban 1445 H: Kamis, 29 Februari 2024
  • 20 Syakban 1445 H: Jumat, 1 Maret 2024
  • 21 Syakban 1445 H: Sabtu, 2 Maret 2024
  • 22 Syakban 1445 H: Minggu, 3 Maret 2024
  • 23 Syakban 1445 H: Senin, 4 Maret 2024
  • 24 Syakban 1445 H: Selasa, 5 Maret 2024
  • 25 Syakban 1445 H: Rabu, 6 Maret 2024
  • 26 Syakban 1445 H: Kamis, 7 Maret 2024
  • 27 Syakban 1445 H: Jumat, 8 Maret 2024
  • 28 Syakban 1445 H: Sabtu, 9 Maret 2024
  • 29 Syakban 1445 H: Minggu, 10 Maret 2024
  • 30 Syakban 1445 H: Senin, 11 Maret 2024

Puasa Syaban 2024 sudah boleh mulai dikerjakan per 1 Syakban 1445 H atau Minggu, 11 Februari 2024. Terkait jumlah harinya, umat Islam yang tidak memiliki kebiasaan berpuasa bisa melakukan saum pada tanggal 1-15 Syakban.

Sementara itu, umat Islam yang rutin berpuasa sunah bisa menambah jumlah hari puasa setelah tanggal 16 Syakban. Semoga menjawab pertanyaanmu, ya!




(mff/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads