Terus Erupsi, Marapi Lontarkan Lagi Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Sumatera Barat

Terus Erupsi, Marapi Lontarkan Lagi Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter

Jeka Kampai - detikSumut
Selasa, 06 Feb 2024 17:44 WIB
Erupsi Gunung Marapi pada Selasa (6/2/2024)
Foto: Erupsi Gunung Marapi pada Selasa (6/2/2024) (Foto. Dok: Jeka Kampai)
Agam -

Gunung Marapi terus mengalami erupsi pada hari ini. Terbaru, sekitar pukul 17.02 WIB, gunung api aktif yang berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat itu, kembali meletus.

Letusan disertai dengan lontaran abu vulkanik setinggi 800 meter. Dalam 2 jam terakhir, sudah terjadi 3 kali letusan besar.

Kepala Pos Pemantau Gunung Marapi di Bukittinggi, Ahmad Rifandi, menyebut lontaran abu vulkanik yang menyertai erupsi pada Selasa (6/2/2024) pukul 17.02 WIB itu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tinggi kolom abu teramati lebih kurang 800 meter di atas puncak. Kolom abu teramati berwarna kelabu hingga coklat dengan intensitas tebal condong ke arah utara," jelas Ahmad Rifandi kepada wartawan.

Kata dia, erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30.4 milimeter dan durasi sekitar 38 detik.

ADVERTISEMENT

"Saat laporan ini dibuat, erupsi masih terjadi," katanya.

Saat ini Gunung Marapi berada pada Status Level III Siaga.

PGA Marapi mengimbau masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Marapi tidak mendekati dan beraktivitas 4,5 kilometer dari kawah.

Masyarakat yang tinggal di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi juga diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Karena statusnya Siaga, kami merekomendasikan warga untuk tidak beraktivitas pada radius 4,5 kilometer, sekaligus juga perlu mewaspadai aliran sungai untuk mencegah munculnya ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi," katanya.

Warga juga diminta untuk menggunakan masker saat beraktivitas guna menghindari gangguan pernapasan maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik.




(afb/afb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads