Menurut survei Economist Intelligence Unit (EIU), beberapa kota di dunia dilaporkan termasuk wilayah yang tidak layak huni. Dibanding negara lain, kota-kota tersebut memiliki indeks kelayakan untuk hidup yang sangat rendah. Lalu kota mana yang paling tidak layak huni?
Dilansir detikEdu, survei yang dilakukan EIU mengukur tantangan yang dihadapi terkait gaya hidup dan standar hidup seseorang di 173 kota di seluruh dunia. Termasuk soal layanan kesehatan dan pendidikan di kota tersebut.
Secara keseluruhan, pemeringkatan yang dilakukan EIU menilai beberapa hal untuk menentukan skor Indeks Kelayakan Hidup pada 2023, yakni stabilitas, kesehatan, budaya & lingkungan, pendidikan, serta infrastruktur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suriah Paling Tidak Layak Huni
Hasil survei Indeks Kelayakan Hidup pada 2023, Damaskus (Suriah) menjadi kota dengan peringkat terendah. Kota ini merupakan wilayah yang dilanda perang.
Menurut EIU, Damaskus tidak menunjukkan perbaikan dalam skor kelayakan hidup meskipun presidennya, Bashar al-Assad bangkit kembali secara politik secara regional.
Lalu ada ibu kota Libya yakni Tripoli. Kota ini mendapatkan skor yang terendah kedua soal kelayakan hidup oleh EIU. Sementara ketiga terendah ada kota Lagos di Nigeria yang juga termasuk dalam kota paling tak layak huni.
Dalam peringkat ini, survei belum memasukkan Gaza yang juga telah menjadi kota paling tidak layak huni berdasarkan kerusakan akibat serangan Israel sejak 8 Oktober 2023.
Berikut 10 Kota Paling Tidak Layak Huni di Dunia:
Berdasarkan laporan The Global Liveability Index 2023 oleh EIU, berikut ini daftar kota paling tidak layak huni di dunia.
1. Damaskus, Suriah
Indeks: 30.7
Stabilitas: 20
Kesehatan: 29.2
Budaya & lingkungan: 40.5
Pendidikan: 33.3
Infrastruktur: 32.1
2. Tripoli, Libya
Indeks: 40.1
Stabilitas: 23
Kesehatan: 45.8
Budaya & lingkungan: 37.5
Pendidikan: 58.3
Infrastruktur: 41.1
3. Algiers, Aljazair
Indeks: 42
Stabilitas: 35
Kesehatan: 50
Budaya & lingkungan: 45.4
Pendidikan: 58.3
Infrastruktur: 30.4
4. Lagos, Nigeria
Indeks: 42.2
Stabilitas: 25
Kesehatan: 37.5
Budaya & lingkungan: 54.4
Pendidikan: 41.7
Infrastruktur: 53.6
5. Karachi, Pakistan
Indeks: 42.5
Stabilitas: 20
Kesehatan: 50
Budaya & lingkungan: 38.7
Pendidikan: 75
Infrastruktur: 51.8
6. Port Moresby, Papua Nugini
Indeks: 43.4
Stabilitas: 30
Kesehatan: 41.7
Budaya & lingkungan: 49.8
Pendidikan: 58.3
Infrastruktur: 46.4
7. Dhaka, Bangladesh
Indeks: 43.8
Stabilitas: 50
Kesehatan: 41.7
Budaya & lingkungan: 40.5
Pendidikan: 75
Infrastruktur: 26.8
8. Harare, Zimbabwe
Indeks: 43.8
Stabilitas: 40
Kesehatan: 29.2
Budaya & lingkungan: 56.7
Pendidikan: 66.7
Infrastruktur: 35.7
9. Kyiv, Ukraina
Indeks: 44
Stabilitas: 40
Kesehatan: 41.7
Budaya & lingkungan: 54.2
Pendidikan: 75
Infrastruktur: 23.2
10. Douala, Kamerun
Indeks: 46.4
Stabilitas: 60
Kesehatan: 29.2
Budaya & lingkungan: 51.2
Pendidikan: 41.7
Infrastruktur: 42.9
Sementara itu, Indonesia sendiri berada di peringkat ke-139 dengan skor indeks 60.4 untuk 2023. Indonesia mengalami kenaikan peringkat sebanyak 14 dibanding tahun sebelumnya.
(mjy/mjy)