Awas! Dosa Ini Menghapus Pahala Sebesar Gunung

Awas! Dosa Ini Menghapus Pahala Sebesar Gunung

Tim detikHikmah - detikSumut
Selasa, 30 Jan 2024 07:00 WIB
Pregnancy, muslim prayer beads and woman pray to Allah, god or holy spirit for Islam religion, faith and baby support. Hope, moslem home and profile of pregnant Islamic person praying for worship
Ilustrasi (Foto: Getty Images/Tassii)
Medan -

Manusia tak luput dari kesalahan yang mengakibatkan dosa, namun ada perbuatan dosa yang dapat menghapus pahala sebesar gunung. Bagi umat muslim wajib tahu hal ini agar terhindar dari hilangnya kebaikan yang begitu besar.

Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk menjalankan perintahnya dan menjauhi larangannya. Allah SWT tak ingin pahala-pahala yang sudah dikumpulkan hambaNya terkikis oleh dosa-dosa.

Allah SWT berfirman dalam surah Muhammad ayat 33-34, Allah SWT berfirman,

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

۞ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَطِيْعُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوا الرَّسُوْلَ وَلَا تُبْطِلُوْٓا اَعْمَالَكُمْ ٣٣ اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا وَصَدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ثُمَّ مَاتُوْا وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَنْ يَّغْفِرَ اللّٰهُ لَهُمْ ٣٤

Artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul serta jangan batalkan amal-amalmu! Sesungguhnya orang-orang yang kufur dan menghalang-halangi (orang lain) dari jalan Allah, kemudian mereka mati dalam keadaan kafir, Allah tidak akan mengampuni mereka."

ADVERTISEMENT

Lantas dosa apa yang bisa menghapus pahala sebesar gunung?

Dilansir detikHikmah yang mengutip sebuah riwayat dari kitab Sunan Ibnu Majah karya Abu Abdullah Muhammad bin Yazid al-Qazwini (Ibnu Majah), disebutkan bahwa,

حَدَّثَنَا عِيسَى بْنُ يُونُسَ الرَّمْلِيُّ قَالَ: حَدَّثَنَا عُقْبَةُ بْنُ عَلْقَمَةَ بْنِ حُدَيْجِ الْمَعَافِرِيُّ عَنْ أَرْطَاةَ بْنِ الْمُنْذِرِ عَنْ أَبِي عَامِرٍ الْأَنْهَانِي عَنْ ثَوْبَانَ, عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهُ قَالَ: "لَأَعْلَمَنَّ أَقْوَامًا مِنْ أُمَّتِي يَأْتُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِحَسَنَاتِ أَمْثَالِ جِبَالِ تَهَامَةَ بِيْضًا, فَيَجْعَلُهَا اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ هَبَاءً مَنْثُورًا, قَالَ ثَوْبَانُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ! صِفْهُمْ لَنَا, جَلِّهِمْ لَنَا, أَنْ لَا تَكُوْنَ مِنْهُمْ وَنَحْنُ لَا نَعْلَمُ, قَالَ : أَمَا إِنَّهُمْ إِخْوَانُكُمْ وَمِنْ جِلْدَتِكُمْ وَيَأْخُذُونَ مِنْ اللَّيْلِ كَمَا تَأْخُذُونَ, وَلَكِنَّهُمْ أَقْوَامٌ إِذَا خَلَوْا بِمَحَارِمِ اللَّهِ انْتَهَكُوْهَا . " [صَحِيحٌ " الصَّحِيحَةُ" (٥٠٥)، "الرَّوْضُ النَّصِيرُ (۱۸۱)، " التَّعْلِيقُ الرَّغِيْبُ"

Dari Isa bin Yunus ar-Ramli, dari Uqbah bin Alqamah bin Hudaij al-Mu'afiriy, dari Arthah bin Mundir, dari Abu Amir al-Alhaniy, dari Tsauban RA, ia meriwayatkan dari Nabi SAW bahwa beliau bersabda,

"Niscaya aku mengetahui suatu kaum dari umatku yang datang pada hari Kiamat dengan membawa banyak kebaikan sebesar Gunung Tihamah yang putih, tetapi kemudian Allah menjadikannya (hancur lebur) seperti debu berterbangan."

Tsauban bertanya, "Ya Rasulullah, jelaskanlah sifat-sifat mereka kepada kami agar kami tidak menyadarinya."

Nabi kemudian menjawab, "Mereka masih termasuk saudara kalian sendiri. Mereka melakukan ibadah malam sebagaimana yang kalian lakukan. Akan tetapi, jika sedang sendirian mereka berani melanggar larangan-larangan Allah."

Karenanya jangan sampai sebagai seorang muslim kita kerap melakukan perbuatan maksiat saat sedang sendirian. Jangan merasa karena tidak ada orang lain, sehingga bebas berbuat dosa. Padahal Allah SWT maha melihat perbuatan hambaNya.

Cara agar dapat menghindari perbuatan maksiat ketika sendirian yaitu dengan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dilansir buku Manajemen Akhlak Salaf: Membentuk Akhlak Seorang Muslim dalam Hal Amanah, Tawadhu', dan Malu oleh Abu 'Amar Mahmud Al-Mishry, seorang muslim harus terus bermuraqabah atau selalu merasa diawasi Allah SWT kapanpun dan dimanapun, baik ketika sendirian atau di tengah keramaian.

Allah SWT akan melipatgandakan balasan bagi siapa saja yang bermuraqabah.

Termaktub dalam surah Al Mulk ayat 12, Allah SWT berfirman,

اِنَّ الَّذِيْنَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ بِالْغَيْبِ لَهُمْ مَّغْفِرَةٌ وَّاَجْرٌ كَبِيْرٌ ١٢

Artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya dengan tanpa melihat-Nya akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar."




(nkm/nkm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads