Heboh seorang siswa pondok Tahfiz Al-Qur'an Khairah Umma di Parepare, Sulsel, berinisial MAG (13) menderita luka melepuh di punggungnya gegara dianiaya oknum guru berinisial SR.
Aksi kejam SR dilakukan hanya karena MAG asyik bermain di tempat tidur saat jam istirahat. Hal itu terungkap saat orang tua MAG, Salahuddin melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Salahuddin menceritakan, insiden itu terjadi di pondok tahfiz tersebut, Rabu (24/1) sekitar pukul 08.00 Wita. Saat itu, anaknya tengah bermain bersama rekan-rekannya di tempat tidur pada jam istirahat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Istirahat kan jam 8-9 pagi, bisa main-main, bisa istirahat tidur. Ini anak saya main tutup botol di tempat tidur," ungkap Salahuddin dilansir detikSulsel, Minggu (28/1).
Saat itu, guru atau pembina tahfiznya tengah menyetrika di kamarnya. Melihat MAG asyik bermain, SR lantas menegurnya dan temannya untuk berhenti.
"Dia sedang main di tempat tidur, ditegur sama gurunya jangan main main begitu. gunakan waktu istirahat untuk tidur," tuturnya.
Namun usai pelaku menyetrika pakaian, dan hendak menyimpan setrikaan, ia melihat MAG dan rekannya masih bermain. Saat itulah SR langsung menyetrika punggung MAG.
Ia pun kini mendesak SR untuk diberhentikan. Menurut Salahuddin, anaknya kini trauma karena luka melepuh di tubuhnya.
"Ada trauma pada anak saya. Jadi saya mau dia bertanggung jawab," kata Salahuddin.
Salahuddin juga meminta pihak Pondok Tahfiz Al-Qur-an Khairah Umma bertanggung jawab dan meminta terduga pelaku dihukum agar ada efek jera.
"Kalau saya sebenarnya harus bertanggung jawab (pelaku). Ini kejadian luar biasa anak saya kan masih di bawah umur. (Sanksinya) Minimal diberhentikan," tegasnya.
Salahuddin juga menyebut pihaknya menyerahkan kasus tersbeut ke polisi. Berdasarkan informasi yang diterimanya, terduga pelaku sudah jadi tersangka dan ditahan.
"Itu tersangka sudah diamankan (ditahan). Saya dari Polres tadi tanda tangan berkasnya," jelas Salahuddin.
Dia juga berharap Pemkot Parepare memperhatikan persoalan tersebut dan meminta maaf serta menindaklanjuti insiden tersebut.
"Kemarin ada Pak Kabag Kesra datang meminta maaf atas nama Pemkot Parepare. Beliau bilang bukan meminta dicabut tetapi memikirkan kelanjutan pondok jangan sampai ditutup," paparnya.
(nkm/nkm)