Arahkan Dukungan ke 02 Bikin Kabid SMP Medan Diperiksa Bawaslu-Inspektorat

Terpopuler Sepekan

Arahkan Dukungan ke 02 Bikin Kabid SMP Medan Diperiksa Bawaslu-Inspektorat

Nizar Aldi - detikSumut
Minggu, 21 Jan 2024 10:45 WIB
Foto: Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Andy Yudistira (Tangkapan Layar Video Viral)
Foto: Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Andy Yudistira (Tangkapan Layar Video Viral)
Medan -

Video yang menampilkan Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan Andy Yudistira mengarahkan dukungan ke pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming di Pilpres 2024 viral di media sosial. Akibatnya, Andy diperiksa oleh Bawaslu dan Inspektorat Medan.

Kasus ini bermula dari sebuah video yang menampilkan Andy berbicara ke belasan orang yang isi pembicaraannya itu terkait politik kepentingan mereka bersama Ketua PGRI Kota Medan Sriyanta. Andy juga merupakan Sekretaris PGRI Kota Medan.

Dalam potongan video tersebut, Andy mengatakan jika pasangan capres-cawapres 02 merupakan orang yang ada di dalam kekuasaan. Mengingat Prabowo merupakan Menteri Pertahanan dan Gibran adalah anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang nomor 2 ada di dalam kekuasaan, apa itu kekuasaannya? Pak Prabowo itu menteri Pertahanan, Wakil Presiden Mas Gibran itu adalah anak dari Presiden yang sampai saat ini sampai bulan 10 nanti. Sama Pak Wali Kota, sampai bulan 10 nanti Pak Wali Kota masih Wali Kota," kata Andy di dalam video.

Andy membenarkan jika dia dan Sriyanta membawa PGRI ke ranah politik praktis demi menguntungkan kepentingan mereka. Menurutnya hal tersebut tidaklah dosa.

ADVERTISEMENT

"Jadi pertanyaan saya Bapak Ibu, Pak Andy Pak Trianta mengarahkannya PGRI ke politik, benar diarahkan ke politik, tapi tidak ada dalam politik itu, kita bukan mencaleg Bapak Ibu, tapi selagi politik bisa menguntungkan kepentingan kita, kenapa tidak? dan saya katakan tadi ada nggak dalilnya dosa? Kalau ada dalil dosa, kita mundur, itu aja," ucapnya.

Ternyata yang ada di dalam video tersebut merupakan cabang PGRI Kota Medan. Dia meminta agar setiap cabang membawa 7 orang yang komitmen dan tegak lurus ke mereka. Hal itu diduga untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

Setelah itu, Andy menjelaskan soal silsilah Gibran dengan Bobby termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Benny Sinomba Siregar. Ketiga disebut memiliki hubungan yang erat karena masih satu keluarga.

"Begini ya, Dinas Pendidikan itu dalam satu keluarga harus kita pahami, apa harus kita pahami? Kita sampaikan tadi nomor 2 itu Pak Prabowo dan Mas Gibran itu, Bapak Wali Kota kita itu Bobby Afif Nasution, Mas Gibran itu adalah kakak iparnya, abang kandung istrinya, Kadis Pendidikan Kota Medan itu adik kandung mamaknya (Bobby Nasution), jadi ini ada hubungan keluarga yang sangat erat," bebernya.

Baca selengkapnya di halaman berikut...

Video Diambil Saat Rapat Rekrutmen PPPK

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan Benny Sinomba Siregar menyebutkan jika video itu diambil saat rapat rekrutmen PPPK dan CPNS di 2024. Saat itu, ada dialog soal Pilpres di sela-sela rapat.

"Video yang berkaitan itu, ada rapat persiapan untuk rekrutmen PPPK atau CPNS kita di 2024, cuma ada dialog-dialog kecil yang berkaitan dengan kondisi di (video)," kata Benny Sinomba Siregar, Rabu (17/1/2024).

Berdasarkan pengakuan Andy, kata Benny, video tersebut dipotong-potong. Pertemuan tersebut bukan lah khusus membahas Pilpres 2024.

"Ada salah satu di situ yang merekam, itu yang dibuat potongan-potongan. Artinya tidak seperti yang dibayangkan kawan-kawan bahwa khusus menceritakan tentang Pilpres," ucapnya.

Benny membenarkan jika Andy merupakan Sekretaris PGRI Medan. Video tersebut diambil saat rapat di Kantor PGRI Medan.

"Lokasinya di Sekretariat PGRI Medan di Jalan Doktor F L Tobing. (Siapa peserta rapat) saya belum dapat detailnya, tapi sebagian besar pasti anggota PGRI," ujarnya.

Saat ditanya terkait Andy yang meminta agar setiap cabang membawa 7 orang yang tegak lurus dan komitmen, Benny mengaku tidak tahu detailnya. Dia masih menunggu hasil pemeriksaan.

"Sampai sedetail itu saya tidak mendengar itu, karena video itu pun sebenarnya terpotong. Jadi secara keseluruhan itu nanti ada tim pemeriksa untuk lebih detail," bebernya.

Kabid SMP Diperiksa Inspektorat Medan

"Saya sudah sampaikan kemarin untuk dipanggil Inspektorat begitu ada video tersebut dan sudah dipanggil," kata Wali Kota Medan Bobby Nasution di Medan, Rabu (17/1).

Selain diperiksa Inspektorat, Andy juga diperiksa oleh Bawaslu Medan. Andy dikabarkan akan diperiksa siang ini.

"Hari ini juga sudah di Bawaslu," ucapnya.

Bobby mengaku jika ASN Pemkot Medan harus netral di Pemilu 2024. Dia mengaku ikut bertanggungjawab jika ada ASN yang tidak netral.

"Yang pasti untuk semua ASN saya sampaikan untuk ke paslon netral, selebihnya sudah saya sampaikan juga bagaimana ASN kita dalam Pilpres dan Pileg ini harus netral. Ini tanggungjawab kami, tanggungjawab saya sebagai Wali Kota Medan kepada seluruh ASN di Kota Medan," ujarnya.

Andy akan diberikan sanksi setelah hasil pemeriksaan Inspektorat keluar. Sebab, Bobby mengaku tidak mau mengambil tindakan sebelum adanya hasil pemeriksaan.

"Sanksi kalau dari internal nanti pasti hasil pemeriksaan Inspektorat, selama ini juga seluruh ASN, teman-teman juga bisa lihat seluruh ASN ada yang melanggar saya tidak mau mengambil tindakan yang kasarnya semena-mena, tapi hasil Inspektorat, kecuali memang korupsi dan terbukti itu bisa kita ambil tindakan langsung," tuturnya.

Baca selengkapnya di halaman berikut...

Bawaslu Cek dan Periksa 7 Orang Terkait Video

Bawaslu memanggil beberapa orang yang ada di dalam video yang viral itu. Orang-orang yang diperiksa tersebut merupakan orang yang dinilai cukup vital perannya di dalam video.

"Sejauh ini belum bisa kami sebutkan jumlahnya, tapi ada beberapa. Ini mungkin bisa kita lihat dari materi di video itu, sejumlah orang yang berperan vital di video itu mungkin coba teman-teman Medan kejar," kata Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data dan Informasi Bawaslu Sumut Saut Boangmanalu, Rabu (17/1).

Saut mengatakan Bawaslu Medan tengah menelusuri video tersebut. Dia mengatakan perkembangan kasus itu akan disampaikan nanti.

"Sejauh ini penanganannya, teman-teman Bawaslu Medan masih melakukan proses klarifikasi sampai nanti ini bisa terpenuhi syarat formil dan materilnya, karena kuncinya ada di sini. Kita juga tidak mau terburu-buru, kita tidak mau berasumsi berasumsi, tapi kita berdasarkan hasil penelusuran, hasil analisis kajian yang akan dibuat oleh Bawaslu Medan," ujarnya.

Bawaslu Medan terus mendalami soal video Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Medan Andy Yudistira mengarahkan dukungan ke pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Bawaslu sudah memeriksa 7 orang hingga saat ini.

"Kita masih melakukan pemeriksaan terhadap permasalahan itu, 7 orang (sudah diperiksa)," kata Ketua Bawaslu Medan David Reynold kepada detikSumut, Jumat (19/1).

Ketujuh orang tersebut merupakan orang yang ada di dalam video yang viral. Termasuk pria berbatik merah yang memberikan salam 2 jari.

"Itu yang di video, ini masih klarifikasi. Belum ke sana (apakah akan dipanggil semua) saat ini masih 7 lah, termasuk yang pakai kode angka 2 itu (batik merah)," ucapnya.

Bawaslu akan terus mendalami soal video tersebut. Tidak menutup kemungkinan untuk memanggil Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Medan Benny Sinomba Siregar dan Wali Kota Medan Bobby Nasution yang disebut dalam video.

"Ini kan dia tim klarifikasi, diklarifikasi dulu ada pertanyaan-pertanyaan, belum tahu bagaimana klarifikasinya ke sana (ke kadis dan wali kota)," tutupnya.

Halaman 2 dari 3


Simak Video "Video: Satelit Starlink Milik Elon Musk Alami Gangguan Global"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)


Hide Ads