Wali Kota Medan Bobby Nasution buka suara terkait video viral Kabid SMP Dinas Pendidikan Medan Andi Yudistira yang mengarahkan dukungan untuk Prabowo-Gibran. Bobby menyebut menjadi tanggung jawabnya jika ada ASN yang tidak netral di lingkungan Pemkot Medan.
"Yang pasti untuk semua ASN saya sampaikan untuk ke paslon netral, selebihnya sudah saya sampaikan juga bagaimana ASN kita dalam Pilpres dan Pileg ini harus netral. Ini tanggungjawab kami, tanggungjawab saya sebagai Wali Kota Medan kepada seluruh ASN di Kota Medan," kata Bobby di Medan, Rabu (17/1/2024).
Sementara terkait sanksi untuk Andy, Bobby mengatakan pihaknya telah meminta Inspektorat untuk memeriksa Kabid SMP tersebut. Ia mengaku akan memberi sanksi setelah hasil pemeriksaan inspektorat keluar.
"Sanksi kalau dari internal nanti pasti hasil pemeriksaan Inspektorat, selama ini juga seluruh ASN, teman-teman juga bisa lihat seluruh ASN ada yang melanggar saya tidak mau mengambil tindakan yang kasarnya semena-mena, tapi hasil Inspektorat, kecuali memang korupsi dan terbukti itu bisa kita ambil tindakan langsung," tutupnya.
Kasus tersebut heboh usai video Andy Yudhistira mengarahkan sejumlah orang dalam satu pertemuan untuk mendukung capres-cawapres nomor urut 02.
Dalam video yang beredar, tampak Andy berbicara kepada belasan orang dalam satu ruangan. Dalam potongan video tersebut, Andy mengatakan pasangan capres-cawapres 02 merupakan orang yang ada di dalam kekuasaan. Mengingat Prabowo merupakan Menteri Pertahanan dan Gibran adalah anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Tapi yang nomor 2 ada di dalam kekuasaan, apa itu kekuasaannya? Pak Prabowo itu menteri Pertahanan, Wakil Presiden Mas Gibran itu adalah anak dari Presiden yang sampai saat ini sampai bulan 10 nanti. Sama Pak Wali Kota, sampai bulan 10 nanti Pak Wali Kota masih Wali Kota," kata Andy di dalam video.
(nkm/nkm)