Kapolresta Pekanbaru Kombes Jeki Rahmat mengunjungi bocah TK korban cabul di Pekanbaru. Kapolresta datang ke rumah bersama psikolog untuk melihat kondisi korban dan memberikan pendampingan.
Kunjungan Kombes Jeki dan rombongan dilakukan sore kemarin di rumah korban. Tak hanya kunjungan saja, Jeki mengajak korban bermain dan berbincang soal cita-citanya kelak.
"Adek suka mainan apa," tanya Jeki saat pertama kali bertemu dengan korban di rumah sederhananya, Rabu (17/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Suka robot," jawab korban tertunduk malu.
"Ini ada mobil. Main mobil dulu ya, mobil bisa jadi robot juga," kata Jeki menghibur korban bersama Kasat Reskrim Kompol Berry Juana dan Kapolsek Tampan Kompol Asep Rahmat.
Jeki pun naik turun kursi untuk mengajak korban berbincang. Keduanya terlihat akrab saat membahas mainan dan cita-cita bocah laki-laki berambut panjang tersebut.
Tak sedikit pun Jeki dan rombongan yang ikut menanyakan prihal kondisi korban. Ia tak ingin menggugah ingatan korban soal peristiwa 'suram' yang menimpanya.
Dalam kunjungan itu, Jeki juga berdiskusi dengan orang tua korban DFI. Diskusi tak terlepas dari kondisi korban yang menurut alumni Akpol 1999 itu harus mendapatkan penanganan lebih lanjut.
"Saya bersama dinas terkait, Bapas, dinas pendidikan berkunjung ke sini dalam rangka menumbuhkan lagi keceriaan anak agar kembali bisa seperti dulu. Ada dokter dan psikolog juga kita bawa," kata Jeki.
Menurut Jeki, terlihat korban sangat ceria saat dikunjungi. Jeki memastikan kondisi korban harus dipulihkan karena masa depannya masih panjang.
"Kami tadi datang bawa mainan. Orang tua juga tadi bilang langsung terhibur karena dia kita lihat tadi langsung merakit mobil itu. Intinya kita mau memulihkan kembali karena masa depannya tanggungjawab kita," kata Jeki.
Khusus kasus yang sudah dilaporkan ke polisi, Jeki memastikan akan memberikan perhatian khusus. Apalagi korban dan diduga pelaku sama-sama masih berusia sekitar 5 tahun.
"Kita akan melakukan koordinasi, bersama Bapas akan kita kasih pendampingan," kata Jeki.
Diketahui, kasus pencabulan menimpa bocah TK berusia 5,5 tahun di Pekanbaru, Riau. Mirisnya, korban dicabuli teman mainnya berulang kali sesama laki-laki berulang kali.
Ayah korban, DFI mengatakan aksi cabul diduga menimpa putranya pada Oktober 2023. Namun keluarga baru tahu di awal November setelah sang anak diinterogasi karena perilakunya sedikit berubah.
Sang anak disebut melakukan tindakan-tindakan tak wajar. Aksi itu mengarah kepada perbuatan cabul layaknya orang dewasa.
"Prilakuknya berubah dan aneh. Bahkan beberapa kali menunjukkan perbuatan tidak wajar, mengarah ke cabul," ujar DFI kepada detikSumut saat itu
DFI yang curiga lalu menginterogasi sang anak. Termasuk membawa ke psikolog untuk pemeriksaan lanjutan dan hasilnya diduga telah menjadi korban pencabulan.
"Hasil pemeriksaan psikolog menyatakan benar ada kejadian cabul. Ada empat kali anak saya dicabuli temannya di sekolah," katanya.
(ras/dhm)