Cerita miris menimpa bocah TK berusia 5,5 tahun yang menjadi korban cabul teman sekolah. Kini perilaku korban disebut berubah setelah 4 kali dicabuli teman sesama jenisnya.
DFI, ayah korban mengatakan perilaku anak sulungnya berubah sejak November 2023 lalu. Sang anak disebut kerap memainkan kemaluan dan memamerkan kepada sang ibu.
"Awalnya sering memainkan kemaluannya. Bahkan dia kasih tau sama istri saya," kata DFI saat berbincang dengan detikSumut di rumahnya, Rabu (17/1/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu saja, banyak perilaku aneh yang menurut DFI dan istri tidak wajar. Ia melihat perubahan sikap sejak November 2023 dan mulai menaruh curiga.
"Kami curiga, kenapa prilaku anak menjadi begini. Akhirnya pelan-pelan ditanya sama anak kenapa, mulailah cerita sudah 4 kali dicabuli sama temannya di sekolah," tegas DFI.
DFI dan istri lalu sepakat bertanya kepada pihak sekolah terkait persoalan tersebut. Sayang pihak sekolah tak memberi respons dengan baik.
Orang tua korban mengaku justru sempat diancam dilaporkan ke polisi pencemaran nama baik. Kalimat itu disampaikan oleh kepala sekolah ketika ibu korban bertanya tentang nasib putranya.
"Ada kalimat mau dilaporkan pencemaran nama baik kalau tidak terbukti. Ini gimana, anak kita mengakui dan korban mengakui juga," kata DFI.
Justru membuat DFI kesal, pelaku yang juga masih sebaya anaknya dipindahkan ke sekolah lain yang masih dalam 1 yayasan. Dia dipindahkan tanpa ada penyelesaian dan kesepakatan tentang masalah yang menimpa putranya.
"Pelaku kita tahu masih anak-anak juga ya. Ini sudah dipindahkan dan dari sekolah ini tak ada penyelesaian. Padahal kejadian di sekolah," kata DFI.
Atas dasar itulah DFI kemudian melapor ke polisi. DFI tidak terima putranya jadi korban cabul tanpa ada tanggungjawab dari pihak sekolah.
DFI juga sempat melakukan visum dan cek psikologi anak. Hasilnya, korban terbukti telah dicabuli 4 kali oleh teman sekolahnya saat jam istirahat.
Kasus ini sendiri kini viral di media sosial. Bagaimana tidak, korban dan pelaku laki-laki adalah sama-sama masih duduk di bangku TK.
(ras/mjy)