Beredar Video Kabid SMP Medan Arahkan Dukungan ke Prabowo-Gibran, Bawaslu Cek

Beredar Video Kabid SMP Medan Arahkan Dukungan ke Prabowo-Gibran, Bawaslu Cek

Nizar Aldi - detikSumut
Selasa, 16 Jan 2024 22:29 WIB
Foto: Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Andy Yudistira (Tangkapan Layar Video Viral)
Foto: Kabid SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Andy Yudistira (Tangkapan Layar Video Viral)
Medan -

Sebuah video menampilkan Kabid SMP Dinas Pendidikan Kota Medan Andy Yudhistira mengarahkan dukungan ke capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka viral di media sosial. Bawaslu pun mengecek soal video viral tersebut.

Dalam video yang dilihat detikSumut, Selasa (16/1/2024), terlihat Andy berbicara ke belasan orang yang isi pembicaraannya itu terkait politik kepentingan mereka bersama Ketua PGRI Kota Medan Sriyanta. Andy juga merupakan Sekretaris PGRI Kota Medan.

Dalam potongan video tersebut, Andy mengatakan jika pasangan capres-cawapres 02 merupakan orang yang ada di dalam kekuasaan. Mengingat Prabowo merupakan Menteri Pertahanan dan Gibran adalah anak Presiden Joko Widodo (Jokowi).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tapi yang nomor 2 ada di dalam kekuasaan, apa itu kekuasaannya? Pak Prabowo itu menteri Pertahanan, Wakil Presiden Mas Gibran itu adalah anak dari Presiden yang sampai saat ini sampai bulan 10 nanti. Sama Pak Wali Kota, sampai bulan 10 nanti Pak Wali Kota masih Wali Kota," kata Andy di dalam video.

Andy membenarkan jika dia dan Sriyanta membawa PGRI ke ranah politik praktis demi menguntungkan kepentingan mereka. Menurutnya hal tersebut tidaklah dosa.

ADVERTISEMENT

"Jadi pertanyaan saya Bapak Ibu, Pak Andy Pak Trianta mengarahkannya PGRI ke politik, benar diarahkan ke politik, tapi tidak ada dalam politik itu, kita bukan mencaleg Bapak Ibu, tapi selagi politik bisa menguntungkan kepentingan kita, kenapa tidak? dan saya katakan tadi ada nggak dalilnya dosa? Kalau ada dalil dosa, kita mundur, itu aja," ucapnya.

Ternyata yang ada di dalam video tersebut merupakan cabang PGRI Kota Medan. Dia meminta agar setiap cabang membawa 7 orang yang komitmen dan tegak lurus ke mereka. Hal itu diduga untuk memenangkan Prabowo-Gibran.

"Saya rasa itulah komitmen yang harus kita pegang Bapak Ibu sekalian, makanya kami harapkan terlepas apapun Bapak Ibu, teman-teman kita semua cabang ini hadir ini hampir 80 persen dari cabang ya, dari cabang yang hadir, hadirkanlah 7 orang, 7 orang yang benar-benar steril, punya komitmen, tegak lurus sama kita," ujarnya.

Setelah itu, Andy menjelaskan soal silsilah Gibran dengan Bobby termasuk Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Benny Sinomba Siregar. Ketiga disebut memiliki hubungan yang erat karena masih satu keluarga.

"Begini ya, Dinas Pendidikan itu dalam satu keluarga harus kita pahami, apa harus kita pahami? Kita sampaikan tadi nomor 2 itu Pak Prabowo dan Mas Gibran itu, Bapak Wali Kota kita itu Bobby Afif Nasution, Mas Gibran itu adalah kakak iparnya, abang kandung istrinya, Kadis Pendidikan Kota Medan itu adik kandung mamaknya (Bobby Nasution), jadi ini ada hubungan keluarga yang sangat erat," bebernya.

Menanggapi video tersebut, Koordinator Divisi Hubungan Masyarakat, Data, dan Informasi Bawaslu Sumut, Saut Boangmanalu menyebutkan jika Bawaslu Medan sedang bekerja menelusuri video itu. Bawaslu Medan disebut sudah mendatangi beberapa tempat hari ini.

"Ini kan locus nya ada di Medan, jadi teman-teman Bawaslu Medan sedang bekerja semalam kita sudah perintahkan langsung segera dilakukan penindakan mereka sudah melakukan tindak lanjut mereka rapat dari hasil rapat mereka hari ini mereka jalan jadi beberapa tempat yang mereka jalani tergantung dari analisis mereka terhadap video yang beredar itu. Tadi saya kontak pukul 11.00 WIB mereka di jalan dalam rangka komunikasi," sebut Saut Boangmanalu.

Pihaknya mengaku tidak mau berasumsi terkait video tersebut. Mereka sedang menunggu hasil dari penelusuran Bawaslu Medan untuk mengetahui langkah tindak lanjut yang akan mereka ambil.

"Sudah jadi itu kan secara teknis diurusin sama Kota Medan saat ini mereka masih kerja jadi tunggu saja. Bawaslu tidak mau berasumsi yang pasti kita memastikan dulu apakah statusnya ASN, Bawaslu tidak mau berasumi kita lihat dulu kebenarannya dari hasil konfirmasi dan klarifikasi itu lah kita untuk menindaklanjuti," tutupnya.

Pemkot Medan sendiri sejauh ini masih bungkam terkait video viral tersebut. Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan Benny Sinomba Siregar, Kepala BKDPSDM Medan Sutan Tolang Lubis, dan Kepala Inspektorat Kota Medan Sulaiman Harahap enggan merespons saat dihubungi perihal video tersebut.




(dhm/dhm)


Hide Ads