Permintaan PWI Pj Bupati Tapteng Diganti Usai Tuding Wartawan Suka Meras

Round Up

Permintaan PWI Pj Bupati Tapteng Diganti Usai Tuding Wartawan Suka Meras

Tim detikSumut - detikSumut
Kamis, 28 Des 2023 08:00 WIB
Pj Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta. (Instagram @Pemkabtapanulitengah)
Foto: Pj Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta. (Instagram @Pemkabtapanulitengah)
Medan -

Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumatera Utara (Sumut) Fariandi Putra Sinik meminta Mendagri Tito Karnavian mengganti Pj Bupati Tapteng, Sugeng Riyanta. Farianda menyebut ucapan Sugeng yang menyebut wartawan suka memeras telah mencoreng citra wartawan.

Di video yang dilihat detikSumut, Rabu (27/12/2023) Pj Bupati Sugeng awalnya menyampaikan soal berkomunikasi lewat telepon. Dia mengatakan, dalam berkomunikasi lewat telepon, pihak yang menelepon adalah yang memiliki urusan dengan yang ditelepon.

"Pikirannya begini, kalau orang telepon itu berarti yang punya urusan yang nelepon ya. Yang ditelepon kira-kira punya urusan nggak? Nggak, jadi nggak usah, jadi bikin santai aja. Nggak usah diangkat," kata Sugeng di video itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kecuali telepon nggak diangkat, terus WA, ternyata teman ganti handphone, ya diangkat," sambugnya.

Dia kemudian membahas jika yang menghubungi lewat telepon itu dari pihak lembaga swadaya masyarakat dan wartawan. Dia menilai jika dua pihak itu yang menghubungi, ujung-ujungnya akan memeras.

ADVERTISEMENT

"Tapi kalau WA, ya tadi sama kok bahasanya, kami dari LSM ini, kami dari wartawan ini mau konfirmasi, udah kalau gitu ujung-ujungnya nanti meras, ujung-ujungnya nipu kalian, nggak usah dilayani, blokir aja, daripada bikin pusing," sebutnya.

Ketua PWI Sumut Farianda Putra Sinik menyayangkan pernyataan Pj Bupati Tapteng itu. Farianda menilai, pernyataan itu tidak layak disampaikan Pj Bupati dan sebaiknya Pj Bupati Tapteng segera diganti.

"Kalau seperti ini lah Pejabat Bupati ngomongnya sangat menyakitkan ya kan, kalau bisa bupati seperti ini karena dia Pj segera ditukar aja, nggak usah lama-lama jadi Pj, karena dia nggak ngerti tugas wartawan," kata Farianda.

Farianda mengatakan, wartawan memang harus melakukan konfirmasi ke pihak terkait untuk membuat satu berita. Hal ini sesuai dengan kode etik jurnalis.

"Kalau konfirmasi tidak boleh, atau nomornya diblokir, nanti beritanya tidak berimbang, habis itu digugat (wartawannya). Jadi Pj Bupati nggak ngerti ini pekerjaan wartawan, jadi minta sama Mendagri ditukar aja ini," tutur Farianda.

"Dia nggak ngerti tugas wartawan. Masak wartawan dibilangnya meras. Berartikan tidak menunjukkan sikap seorang pemimpin, belum apa-apa sudah curiga. Barang siapa yang menghalangi tugas wartawan kurungan badan 2 tahun atau denda Rp 500 juta," sambungnya.

Farianda menyebut pihaknya terbuka jika Pj Bupati ingin mengadukan jika ada wartawan yang melakukan pemerasan kepadanya. Farianda memastikan pihaknya akan menindak jika ada wartawan yang memeras Pj Bupati Tapteng.

Apa Kata Sugeng soal Video Itu. Baca Halaman Berikutnya....

Penjelasan Pj Bupati Tapteng

Sugeng buka suara soal video yang menyebut wartawan tukang memeras. Menurut dia, ucapan yang disampaikannya itu tidak utuh alias terpotong.

"Pertama, itu videonya dipotong sengaja untuk mem-framing saya ngomong seolah-olah mencermikan LSM, wartawan tukang peras. Agar konteksnya lengkap, saya punya video lengkap awal sampai akhir, supaya nanti bisa disandingkan," tutur Sugeng dikonfirmasi terpisah.

Sugeng mengatakan, momen itu terjadi saat dia sedang memberikan arahan kepada pegawai di Dinas Kesehatan Tapteng. Pernyataan itu dia sampaikan sebelum terlibat cekcok dengan Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi.

"Saat itu saya sedang memberi motivasi dengan teman-teman kepala puskesmas, para bendahara, bahwa mereka ini kan nanti proses hukum akan dipanggil-panggil oleh kejaksaan," sebut Sugeng.

"Pengalaman saya dan pengalaman teman-teman, dan mereka sudah mengaku, sekarang pun sudah banyak sekali orang yang mengaku wartawan, mengaku LSM yang ujung-ujungnya menakuti, ujung-ujungnya nipu, ujung-ujungnya minta duit katanya bisa membantu. Nah itu saya bilang, yang seperti itu nggak usah dilayani," sambugnya.

Sugeng menyebut, dia tidak bermaksud menyinggung wartawan melainkan pihak yang mengaku wartawan. "Kalau ada yang seperti itu, mengaku wartawan, mengaku LSM, nggak usah dilayani. Apalagi ujung-ujungnya minta duit nggak usah dilayani," tuturnya.

Sugeng kembali menegaskan jika videonya yang menyatakan wartawan suka memeras sudah dipotong. Dia menyebut, aksi pemotongan itu untuk menyudutkan dirinya.

"Jadi itu di-framming, itu dipotong yang tujuannya adalah untuk mendelegitimasi saya, untuk mendeskreditkan saya," jelasnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Video: Heboh Pernikahan Anak di Lombok Berujung Ortu Pengantin Dipolisikan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads