Pj Bupati Tapteng Bantah Suka Ancam OPD

Pj Bupati Tapteng Bantah Suka Ancam OPD

Nizar Aldi - detikSumut
Minggu, 24 Des 2023 17:40 WIB
Tangkapan layar video yang memperlihatkan Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sugeng Riyanta cekcok dengan Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi Pasaribu. (dok. Warga)
Foto: Tangkapan layar video yang memperlihatkan Pj Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Sugeng Riyanta cekcok dengan Ketua DPRD Tapteng Khairul Kiyedi Pasaribu. (dok. Warga)
Tapanuli Tengah -

Ketua DPRD Tapanuli Tengah (Tapteng) Khairul Kiyedi Pasaribu menyebut Pj Bupati Tapteng Sugeng Riyanta suka mengancam organisasi perangkat daerah (OPD). Sugeng pun membantah hal tersebut.

Menurut Sugeng, konteks dia disebut mengancam itu karena di awal dia menjabat sebagai Pj Bupati Tapteng dia mengingat ASN agar tidak menyalahgunakan jabatan. Jika terbukti, maka Sugeng akan mencopot dan mendorong kasus tersebut ke aparat penegak hukum (APH).

"Seperti yang saya katakan kalau menyimpang, di awal sudah saya katakan kalau anda masih menyimpang saya punya bukti akan saya periksa, akan saya copot, akan saya dorong ke APH, itu prinsip saya di awal, itu mungkin dianggap mengancam," kata Sugeng Riyanta kepada detikcom, Minggu (24/12/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu yang dia anggap dimaknai Kiyedi sebagai mengancam. Padahal menurut Sugeng, Al-Quran pun mengancam untuk menjauhi hal-hal yang tidak baik dan dilarang agama.

"Tapi akan saya katakan, kitab suci Al-Quran juga mengancam kan, mengancam ketika kamu khamar, kamu zinah, kamu judi ancamannya adalah neraka. Nah dalam konteks itu sama saya sebagai bupati saya mengatakan jangan ada lagi praktΓ­k-praktik yang nggak benar," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Setelah memperingati ASN tersebut, Sugeng mengaku berjanji akan melindungi mereka jika ada pihak asing yang mengintimidasi mereka. Hal itu untuk membenahi birokrasi di Tapteng.

"Tetapi saya katakan juga, kalau anda sudah tertib, kerja benar, ada orang ngancam-ngancam anda, intimidasi karena kepentingannya, itu menjadi tugas saya melindungi anda, saya yang akan ada di depan, berarti sama kan? Saya di samping dalam tanda kutip disebut mengancam, tapi saya juga memberikan insentif, kalau anda benar nggak usah khawatir saya yang akan lindungi," ujarnya.

Terkait dengan video cekcok dirinya dengan Kiyedi, Sugeng menyebutkan hal itu bermula dari penonaktifan Kepala Dinas Kesehatan Tapteng Nursyam satu hari sebelumnya. Kiyedi disebut beberapa kali menghubungi Sugeng terkait hal itu.

"Dialektikanya Ketua DPRD ini mengetahui dan dia beberapa kali sudah mengontak saya, nelpon, datang juga untuk intinya meminta bantuan N ini untuk tidak dipermalukan, bahasa dia, ya untuk soft-soft aja lah. Walaupun Ketua DPRD melakukan pendekatan-pendekatan untuk membantu N, tapi faktanya tetap saya lakukan pencopotan hari Kamis" sebutnya.

Setelah menonaktifkan Nursyam, Sugeng kemudian mengumpulkan jajaran Dinas Kesehatan Tapteng pada Jumat (22/12) siang. Hal itu untuk meningkatkan semangat ASN karena dianggap shock karena pencopotan Nursyam.

Di momen itu lah Kiyedi bersama beberapa anggota DPRD dan yang lainnya tiba-tiba masuk ke dalam rapat. Sehingga terjadi seperti dalam video yang viral.

Sebelumnya, Sugeng disebut suka melakukan pengancaman kepada organisasi perangkat daerah (OPD) Tapteng. Salah satunya Sekretaris DPRD Tapteng.

"Kita dapat laporan jika Pj Bupati ini sudah mengancam," kata Khairul Kiyedi Pasaribu kepada detikSumut, Minggu (24/12).

Perseteruan Khairul dan Sugeng ini diketahui dari sebuah video yang beredar di media sosial. Peristiwa itu disebut terjadi pada Jumat (22/12).

"(Peristiwa terjadi) Jumat (22/12)," ucapnya.

Dalam video yang dilihat detikcom, Minggu (24/12), terlihat keduanya cekcok di depan puluhan orang yang berada di satu ruangan. Pj Bupati sempat meminta agar Ketua DPRD dikeluarkan dari ruangan itu, namun Ketua DPRD menolak karena dia datang untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak).




(nkm/nkm)


Hide Ads