Pj Bupati Sugeng Riyanta juga sudah buka suara terkait hal itu. Sugeng menduga peristiwa itu berkaitan dengan penonaktifan Nursyam dari jabatan Kepala Dinas Kesehatan Tapteng satu hari sebelumnya.
Sugeng menyebut dia dihubungi oleh Kiyedi beberapa kali setelah penonaktifan Nursyam. Saat itu, Kiyedi meminta agar tidak mempermalukan Nursyam.
"Dialektikanya Ketua DPRD ini mengetahui dan dia beberapa kali sudah mengontak saya, nelpon, datang juga untuk intinya meminta bantuan N ini untuk tidak dipermalukan, bahasa dia, ya untuk soft-soft aja lah. Walaupun Ketua DPRD melakukan pendekatan-pendekatan untuk membantu N, tapi faktanya tetap saya lakukan pencopotan hari Kamis" jelasnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Pj Bupati Tapteng Bantah Suka Ancam OPD |
Setelah menonaktifkan Nursyam, Sugeng kemudian mengumpulkan jajaran Dinas Kesehatan Tapteng pada Jumat (22/12) siang. Hal itu untuk meningkatkan semangat ASN karena dianggap shock karena pencopotan Nursyam.
"Satu sisi saya paham, ketika terjadi tindakan yang sangat cepat dan orang nggak menyangka, pasti kan jajaran Dinas Kesehatan berarti kan ada namanya sikap perasaan shock, kaget, jangan-jangan bisa menurunkan semangat, maka kemudian hari Jumat itu saya bersama Sekda dan Plh Kepala Dinas Kesehatan mengumpulkan mereka di aula jam 14.15 WIB," sebutnya.
Sugeng saat itu sedang memberikan motivasi ke ASN usai Sekda Tapteng Herman Suwito. Saat itu lah Kiyedi bersama beberapa orang memasuki rapat tersebut tiba-tiba.
"Tahu-tahu ini tadi, terjadi aksi sepihak Ketua DPRD dan kawan-kawannya yang saya tahu bukan semua anggota DPRD. Jadi saya nggak tahu, apakah itu tindakan dia sebagai Ketua DPRD atau tindakan pribadi, kan melekat ke dia, paling tidak temannya N urusan, karena sebelumnya dia punya kepentingan itu kan dan kemudian terjadilah dia mengambil alih itu yang di video itu," tutupnya.
Simak Video "Video Walpri Masinton Diduga Keluarkan Pistol di Debat Pilkada Tapteng"
[Gambas:Video 20detik]
(afb/afb)