Kaleidoskop 2023

Pengungsi Rohingya Silih Berganti ke Aceh Sepanjang 2023, Penolakan Kian Masif

Agus Setyadi - detikSumut
Senin, 18 Des 2023 10:05 WIB
Pengungsi Rohingya di Aceh (Foto: REUTERS/Stringer)
Banda Aceh -

Kedatangan pengungsi Rohingya ke Aceh silih berganti sepanjang tahun 2023. Berbeda sebelumnya, pengungsi yang datang akhir tahun mendapat penolakan di sana-sini sehingga membuat mereka terkatung-katung.

Dirangkum detikSumut, Minggu (17/12/2023), ribuan pengungsi Rohingya mendarat di Aceh sejak awal Januari 2023. Setiap rombongan berisi ratusan orang yang terdiri dari perempuan, anak-anak dan laki-laki. Dalam beberapa gelombang kedatangan para pengungsi itu, tidak ditemukan kapal di lokasi pendaratan.

Mereka diduga sengaja diturunkan di Aceh dan kapal yang membawa mereka langsung melanjutkan perjalanan. Selain gelombang kedatangan, gelombang pelarian pengungsi Rohingya dari kamp penampungan dalam terjadi jumlah banyak.

Rohingya Muslims rest on a beach after they land in Blang Raya, Pidie, Aceh province, Indonesia, December 10, 2023. REUTERS/Stringer NO RESALES. NO ARCHIVES Foto: REUTERS/Stringer

Dalam tahun ini, polisi juga menciduk sejumlah orang yang diduga terlibat dalam penyelundupan Rohingya ke Aceh maupun ke luar Aceh. Dalam pemeriksaan terungkap, pengungsi itu berangkat dari kamp di Bangladesh menuju Serambi Mekkah dengan membayar 'tiket' kapal Rp 2 juta hingga 15 juta perorang.

Kedatangan Rohingya kali ini tidak lagi mendapatkan sambutan dari masyarakat Aceh. Rata-rata daerah melakukan penolakan. Akibatnya, ada rombongan pengungsi Rohingya yang hingga kini belum ada lokasi penampungan.

Berikut data dan fakta keberadaan Rohingya sepanjang tahun ini:

8 Januari 2023

Sebanyak 184 imigran Rohingya terdampar di Kuala Gigieng, Kecamatan Mesjid Raya, Aceh Besar, Aceh. 40 di antaranya anak-anak.

"Mereka terdampar pukul 14.30 WIB," kata Kapolresta Banda Aceh Kombes Fahmi Irwan Ramli kepada wartawan di lokasi, Minggu (8/1/2023).

Menurutnya, pengungsi Rohingya yang terdampar terdiri dari 69 laki-laki dewasa, 75 perempuan dewasa, 22 anak laki-laki dan 18 orang anak perempuan.

Fahmi menjelaskan, pihaknya belum mendeteksi adanya kapal lain di perairan sekitar Aceh Besar. Keberadaan imigran yang terdampar itu juga disebut tidak terdeteksi petugas.

"Jadi seperti terdampar ini juga memang tidak terdeteksi sama sekali, ada informasi dari masyarakat kita langsung berkoordinasi dan sama-sama ke TKP," jelasnya.

27 Januari 2023

Satu terduga penyelundup pengungsi Rohingya dari Aceh ke Malaysia ditangkap tim gabungan intelijen Kodam Iskandar Muda (IM). Pelaku berinisial MN diduga membawa sejumlah 'manusia perahu' ke Negeri Jiran.

"Pelaku merupakan jaringan sindikat Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) etnis Rohingya. MN kita tangkap di wilayah Aceh Tamiang pada tanggal 25 Januari malam pukul 22.20 WIB," kata Asintel Kasdam Iskandar Muda Kolonel Inf Aulia Fahmi Dalimunthe kepada wartawan, Jumat (27/1).

Dalam pemeriksaan terungkap, MN dan istrinya HD pulang ke Indonesia pada akhir Desember 2022 lalu. Dia berangkat dari Malaysia menuju Kota Dumai, Riau menggunakan speedboat dengan biaya masing-masing 1500 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 5,2 juta.

Pada 30 Desember 2022, keduanya berangkat menuju Kota Medan dan sehari berselang ke Aceh Tamiang. Begitu tiba, mereka dihubungi oleh D yang diduga agen Rohingya di Tanjung Balai.

"Dia dihubungi D guna menjemput pengungsi Rohingya yang telah kabur dari Kota Lhokseumawe dengan imbalan sebesar Rp 1 juta/orang dan diberikan biaya kendaraan Rp. 7.000.000," jelas Aulia.

16 Februari 2023

Pengungsi Rohingya mendarat di Aceh Utara. (AP Photo/Rahmat Mirza) Foto: AP/Rahmat Mirza

50 imigran Rohingya kembali terdampar di Kabupaten Aceh Besar. Ini gelombang ketiga 'manusia perahu' terdampar di daerah tersebut dalam tiga bulan terakhir.

"Pukul 9.15 WIB tadi 50 Rohingya mendarat di Lampanah Aceh Besar," kata Wakil Sekjen Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek kepada wartawan, Kamis (16/2/2023).

20 Februari 2023

Seorang WN Myanmar beretnis Rohingya ditangkap polisi karena diduga hendak membawa lari imigran Rohingya yang ditampung di kamp sementara di Aceh. Pelaku berinisial RA (24) mengaku ingin menyelundupkan 'manusia perahu' itu ke Malaysia.

"Pelaku merupakan warga Rohingya yang saat ini tinggal di Johor Bahru, Malaysia," kata Kapolres Pidie AKBP Imam Asfali kepada wartawan, Senin (20/2/2023).

Menurutnya, RA juga diberikan foto SK supaya mengenalinya untuk memudahkan dibawa keluar dari kamp penampungan. Pada Senin (6/2), RA tiba di sebuah warung tak jauh dari kamp dan berniat menyamar untuk masuk ke penampungan.

"Dia ingin masuk ke sana untuk mengeluarkan tujuh orang etnis Rohingya untuk dibawa ke Medan kemudian ke Malaysia. Namun ketika hendak masuk ke dalam, dia diamankan petugas yang berjaga di lokasi," jelas Imam.

Pelaku RA kemudian diserahkan ke polisi untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Imam menjelaskan, pelaku mengakui perbuatannya serta membeberkan nama bosnya.

"Dia mengakui seluruh perbuatannya sebagai suruhan dari bos besar Malaysia untuk menyelundupkan etnis Rohingya sesuai permintaan para agen," jelasnya.



Simak Video "Video: Alasan yang Membuat Pengungsi Rohingya Memilih Aceh"


(agse/nkm)
Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork