Satu video yang menampilkan spanduk bertuliskan 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' viral di media sosial. TKD Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka Sumatera Utara (Sumut) bakal melaporkan soal itu ke Bawaslu Sumut hari ini.
Sekretaris TKD Prabowo-Gibran Sumut Irham Buana Nasution menyesalkan adanya spanduk yang dinilai merupakan bagian dari black campaign. Apalagi spanduk tersebut dinilai menyudutkan Gibran.
"Kami tentu dari TKD Sumut sangat menyayangkan dan menyesalkan adanya black campaign yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab seperti ini, munculnya tulisan spanduk yang menyudutkan salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden, khususnya Gibran," katanya kepada detikSumut, Kamis (7/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aksi pemasangan spanduk itu dinilai membuat suasana kampanye tidak kondusif. Padahal semua calon sudah berkomitmen untuk kampanye santun.
"Ini menunjukkan bahwa suasana kampanye ini kan mulai dibangun tidak kondusif, padahal kita sudah bersepakat, berkomitmen di depan KPU pusat bahwa ketiga pasangan calon presiden-wakil presiden bahwa kampanye ini kita lakukan dengan penuh kegembiraan, santun, tanpa menyudutkan, mendeskreditkan salah satu pasangan calon presiden-wakil presiden," ucapnya.
Wakil Ketua DPRD Sumut ini menyebutkan jika aksi tidak boleh dibiarkan dan meminta agar Bawaslu untuk menertibkan spanduk itu. Mereka juga meminta agar pihak kepolisian menyelidiki siapa yang memasang spanduk-spanduk itu.
"Kita minta juga pihak kepolisian bisa melakukan investigasi, bisa melakukan penyelidikan agar mengetahui siapa yang berada di belakang pembuatan dan pemasangan spanduk-spanduk itu," sebutnya.
TKD Prabowo-Gibran Sumut sendiri sedang menginvestigasi soal spanduk itu. Pihaknya akan melaporkan soal spanduk itu ke Bawaslu Sumut hari ini.
"Kita sudah minta, tadi saya setelah dapat laporan itu sudah minta Tim Hukum dan Advokasi kita untuk dulu mengadvokasi itu, menginvestigasi itu dan insyaallah hari ini segera kita laporkan ke Bawaslu," ujarnya.
Spanduk di Jalan Monginsidi sendiri sudah dicopot saat ini. Irham mengaku bukan mereka yang mencopot itu.
"Kita tidak tahu (siapa yang copot) bahwa karena itu menjadi bukti sesungguhnya, siapa yang mencabut siapa yang memasang kita juga nggak tahu, yang pasti kita tidak ada melakukan langkah-langkah (pencopotan)," tutupnya.
Sebelumnya, sebuah video yang menampilkan spanduk bertuliskan 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' viral di media sosial. Spanduk tersebut terdapat di sejumlah titik di Kota Medan.
Spanduk tersebut mejeng di Jalan Mongonsidi, Medan Polonia. Selain itu, terdapat juga spanduk bertuliskan sama di Jalan Setia Budi arah simpang Pemda, Medan Selayang.
Pantauan detikSumut di Jalan Mongonsidi, Kamis (7/12) spanduk tersebut sudah tidak terdapat lagi di lokasi. Pohon yang menjadi lokasi spanduk tersebut dibentangkan hanya tinggal tali saja.
Sedangkan spanduk lain persis di samping spanduk 'Tolak Cawapres Asam Sulfat' masih terlihat di lokasi. Amri, salah satu warga di lokasi membenarkan jika sebelumnya ada spanduk di situ.
Selengkapnya di Halaman Berikutnya...
Untuk diketahui dilansir dari detikNews, cawapres nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka sempat menjadi sorotan lantaran salah sebut terkait kebutuhan nutrisi ibu hamil. Gibran menyebut ibu hamil harus dilakukan pengecekan terkait kadar asam sulfat.
Hal itu disampaikan Gibran dalam acara Diskusi Ekonomi Kreatif yang digelar di Jakarta Selatan, Minggu (3/12). Potongan video ucapan Gibran itu pun viral di media sosial lantaran asam sulfat dinilai cukup berbahaya bagi tubuh.
"Lalu ketika hamil harus dicek, misalnya asam sulfat, yodiumnya terpenuhi nggak," kata Gibran.
Ditemui terpisah, Gibran menyadari kesalahan pengucapan tersebut. Dia pun meminta maaf atas hal tersebut.
"Oke oke, ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya," kata Gibran kepada wartawan di GBK Arena, Jakarta, Senin (4/12).
Simak Video "Video: Heboh Oknum Polisi Palak Pemotor Wanita, Ini Kata Polrestabes Medan"
[Gambas:Video 20detik]
(astj/astj)