Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan karena menyebut asam sulfat sebagai zat yang dibutuhkan ibu hamil. Padahal, asam sulfat adalah zat yang berbahaya.
Sedangkan yang bermanfaat untuk ibu hamil dan janin adalah asam folat. Atas kesalahannya itu Wali Kota Solo ini pun menyampaikan permohonan maaf.
"Oke oke, ya mohon maaf, mohon dikoreksi ya," kata Gibran dikutip detikNews.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gibran mengatakan saat itu dia bermaksud menyebut asam folat yang dibutuhkan ibu hamil. "Asam folat, sorry sorry ya, maaf, mohon dikoreksi," ujarnya.
Apa Beda Asam Sulfat dan Asam Folat?
Pengertian Asam Sulfat
Asam sulfat dan asam folat adalah dua zat yang memiliki nama cukup mirip. Namun, keduanya memiliki sifat, fungsi, dan kegunaan yang sangat berbeda.
Pakar farmasi Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Zullies Ikawati, menjelaskan, asam sulfat atau H2S04 adalah asam mineral (anorganik) kuat, termasuk kandungan dari air Accu. Adapun kegunaan utamanya untuk pemrosesan bijih mineral, sintesis kimia, pemrosesan air limbah, dan pengilangan minyak.
Dijelaskannya, asam sulfat digunakan dalam jumlah yang besar oleh industri besi dan baja untuk menghilangkan oksidasi, karat, dan kerak air sebelum dijual ke industri otomobil. Sehingga itu tidak baik ketika dikonsumsi.
"Yang jelas, ia bukan sejenis zat kimia yang bisa dikonsumsi, dan bersifat sangat korosif dan dapat merusak jaringan tubuh," ucapnya dilansir detikHealth.
Pengertian Asam Folat
Sementara asam folat merupakan jenis vitamin B yang biasanya ditemukan dalam makanan, seperti kacang kering, kacang polong, lentil, jeruk, produk gandum, hati, asparagus, bit, brokoli, kecambah, atau bayam. Jenis vitamin ini sangat penting dalam pembentukan sel-sel darah dan perkembangan syaraf, terutama pada janin dalam kandungan.
"Karena itu ia sangat penting dikonsumsi oleh ibu hamil/menyusui dan anak-anak. Kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia dan berbagai penyakit lain," imbuhnya.
Prof Zullies mengatakan, kebutuhan asam folat setiap orang berbeda-beda, tergantung usia dan jenis kelamin. Kondisi tertentu, seperti kehamilan, juga dapat memengaruhi tingkat kebutuhan asam folat bagi tubuh.
Berikut ini adalah rekomendasi asupan asam folat harian berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG):
- 160-200 mikrogram/hari untuk anak usia 1-6 tahun
- 300 mikrogram/hari untuk anak usia 7-9 tahun
- 400 mikrogram/hari untuk pria dan wanita berusia di atas 10 tahun
- 600 mikrogram/hari untuk ibu hamil
Apabila kebutuhan folat tidak bisa terpenuhi dari makanan, dapat mengonsumsi suplemen asam folat. Konsumsi suplemen ini sebaiknya dilakukan berdasarkan rekomendasi dokter agar dosisnya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi tubuh.
"Relatif aman sih, karena kan dia juga larut dalam air, sehingga akan terbuang melalui urine. Jarang sekali ada kasus kelebihan asam folat," tutupnya.
(astj/astj)