Pesawat Pelita Air dengan nomor penerbangan IP205 PKPWD, tujuan Surabaya-Cengkareng mendapat ancaman bom. Situasi di pesawat ketika itu mendadak berubah menjadi menegangkan.
Kondisi pesawat yang menegangkan itu pun diceritakan oleh salah satu penumpang Pelita Air, Aunur Rofid. Saat itu seluruh penumpang diminta turun karena ada ancaman bom.
"Situasinya menegangkan memang, kami diminta turun. Sekarang kami masih menunggu di bus pesawat. Sepertinya pesawat diperiksa," ujar Aunur dilansir detikJatim Rabu (6/12/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Aunur mengaku melihat sejumlah petugas keamanan bandara masuk ke dalam pesawat mengamankan pria yang duduk di kursi 14 A.
"Betul itu ada satu orang yang duduk di kursi 14 A diamankan. Yang diamankan seorang laki-laki," tambahnya.
Selanjutnya penumpang pesawat Pelita Air yang gagal terbang dievakuasi ke ruang tunggu bandara. Penumpang dievakuasi dengan menggunakan dengan bus.
"Ini saya masih di bus dari tadi. Jadi tadi itu pesawat ini sudah jalan mau lepas landas tiba-tiba dihentikan. Kami juga sempat bertanya-tanya ada apa," tuturnya.
Ancaman Bom Hanya Bercanda
General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Juanda Sisyani Jaffar membenarkan adanya ancaman bom di Pesawat Pelita Air. Hanya, setelah diperiksa ancaman itu hanya candaan penumpang.
"Kami sampaikan bahwa pesawat Pelita Air dengan no penerbangan IP 205 tujuan Jakarta mengalami keterlambatan penerbangan dikarenakan terdapat penumpang yang bercanda membawa bom," ujarnya.
Menurut Jaffar, pesawat Pelita Air diarahkan ke isolated parking area saat menerima ancaman bom. Petugas gabungan pun dikerahkan untuk melakukan pemeriksaan.
Dari hasil pemeriksaan, petugas tak menemukan bom yang dimaksud oleh penumpang yang sampai berita ini ditulis belum diketahui identitasnya. Dia langsung diamankan oleh Pomal.
"Yang bersangkutan saat ini telah diamankan dan dibawa oleh POM Lanudal Juanda," tambah Sisyani.
(astj/astj)