Pelita Air bernomor penerbangan IP205 PKPWD, tujuan Surabaya-Cengkareng batal terbang karena ancaman bom. Seluruh penumpang di pesawat itu dievakuasi kembali ke ruang tunggu bandara dengan bus.
"Ini saya masih di bus dari tadi. Jadi tadi itu pesawat ini sudah jalan mau lepas landas tiba-tiba dihentikan. Kami juga sempat bertanya-tanya ada apa," kata salah satu penumpang pesawat Pelita Air, Aunur Rofiq kepada detikJatim saat dihubungi, Rabu (6/12/2023).
Hingga pukul 15.28 WIB Aunur mengatakan dirinya dan seluruh penumpang masih menunggu di atas bus tidak jauh dari lokasi pesawat Pelita Air yang sedang diperiksa petugas. Bus itu tidak segera mengantar para penumpang kembali ke ruang tunggu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelum itu, Aunur mengatakan dia melihat sejumlah petugas keamanan bandara masuk ke dalam pesawat mengamankan seorang pria yang duduk di kursi 14 A.
"Betul itu ada satu orang yang duduk di kursi 14 A diamankan. Seorang laki-laki diamankan," ujarnya.
Berdasarkan informasi yang diterima detikJatim, cukup banyak petugas di runway saat proses evakuasi penumpang. Pesawat Pelita Air belum berangkat meski menurut Aunur Rofiq sejumlah kru pesawat sudah mulai masuk kembali ke pesawat.
Informasi yang diterima detikJatim, penumpang tersebut diperiksa Pomal Bandara Juanda. Ancaman bom di Bandara Juanda Surabaya ini viral di akun X. Pesawat Pelita Air dengan nomor penerbangan IP205 PKPWD, tujuan Surabaya-Cengkareng batal lepas landas.
Informasi yang diterima detikJatim, penumpang tersebut dibawa Pomal Bandara Juanda dan menjalani pemeriksaan intensif.
Dari pengakuan pemilik akun X @gerryS Gerry Soejatman, ancaman bom itu terjadi pada Rabu (6/12/2023) siang.
"BREAKING: Pelita Air IP205 PKPWD, SUB-CGK, bomb threat prior to take off, aircraft moved to remote area. Semoga bukan bom beneran! π" Demikian sebut Gerry di akunnya.
Belum ada keterangan resmi dari pihak Bandara Internasional Juanda mengenai ini. detikJatim sudah berusaha menghubungi Corporate Secretary Pelita Air Agdya PP Yogandari melalui WhatsApp, namun hingga pukul 16.15 WIB yang bersangkutan belum merespons.
(dpe/fat)