Penderita diabetes banyak yang tidak mengonsumsi nasi putih karena kadar gula di nasi putih dianggap terlalu tinggi. Ternyata nasi putih tetap bisa dikonsumsi penderita diabetes dengan beberapa catatan.
Pakar gizi, Dr dr Dian Novita Chandra, M Gizi, mengatakan nasi putih masih tetap bisa dikonsumsi penderita diabetes. Tapi, bukan nasi putih panas.
Nasi yang sudah didinginkan, kata dia, mengandung pati resisten yang tidak cepat menaikkan gula darah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan pati resisten itu dia tidak mudah pecah, jadi tidak cepat menaikkan gula darah," ujarnya dilansir detikHealth Jumat (29/11/2023).
Semakin lama nasi putih didinginkan, menurut dia, akan semakin baik untuk dikonsumsi. Khususnya untuk penderita diabetes.
"Kalau orang diabetes itu biasanya makan nasi yang sudah kemarin. Makin lama dinginnya, makin bagus. Biasanya nasi yang sudah kemarin," sambung dia.
Manfaat Pati Resisten
Dikutip dari laman Business Insider, pati resisten dapat dicerna lebih lambat. Hasilnya, pati resisten ini dapat membantu menyeimbangkan penyerapan karbohidrat lain untuk menyeimbangkan gula darah, mirip seperti serat.
Para ahli mengatakan mendapatkan lebih banyak pati resisten dari karbohidrat dingin juga memiliki manfaat lain. Misalnya seperti:
- Mengatur nafsu makan agar tetap kenyang setelah makan
- Mencegah penurunan energi
- Membantu penurunan berat badan
"Jika orang-orang sedang dalam misi menghilangkan lemak tubuh dan ingin menyeimbangkan kadar gula darahnya, atau jika mereka ingin meningkatkan produktivitas dan menghindari penurunan berat badan di sore hari, akan bermanfaat jika mencoba mengonsumsi lebih banyak pati resisten," jelas ahli gizi Rhiannon Lambert.
Lalu, bagaimana cara menyimpan nasi agar tetap aman dikonsumsi?
Meski begitu, menyimpan nasi dalam suhu ruang juga perlu diperhatikan. Sebab, nasi mengandung spora Bacillus cereus yang dapat bertahan pada suhu mendidih yang diperlukan untuk memasak nasi.
Jika nasi didinginkan terlalu lama setelah dimasak atau dibiarkan terlalu lama pada suhu ruangan, bakteri dapat berkembang dari spora. Kemudian, itu bisa melepaskan racun yang dapat menyebabkan keracunan makanan dan racun tidak akan hancur dengan pemanasan ulang.
Maka dari itu, disarankan untuk mendinginkan nasi secepat mungkin jika tidak ingin langsung dikonsumsi. Caranya, ratakan tipis-tipis nasi di atas loyang atau wadah agar cepat dingin. Jika sudah dingin, masukkan ke dalam wadah, tutup, dan dinginkan ke lemari es.
Dikutip dari laman Delicious Magazine, disarankan tidak menyimpan nasi lebih dari sehari sebelum dipanaskan kembali dan hanya boleh dipanaskan sekali. Apapun metode pemanasan ulang nasi yang digunakan, pastikan nasi sudah panas sebelum disajikan.
Dokter spesialis gizi, SpGK(K), dr Krisafelfa Sutanto, menambahkan pengolahan nasi putih juga penting diperhatikan. Menurutnya, nasi lebih baik diolah dan dimasak dengan cara di dandang atau dengan dikukus menggunakan alat masak tradisional, daripada menggunakan rice cooker.
"Kalau di dandang bisa kita aduk, kalau rice cooker kan nggak. Jadi lebih indeks glikemiknya lebih tinggi karena tidak diolah sama sekal, nasinya lebih gampang dicerna. Jadi bagusnya yang di dandang, dipanci," imbuhnya.
(astj/astj)