Dua ratusan imigran Rohingya gelombang ketiga yang menumpangi kapal kayu tiba di Bireuen, Aceh. Mereka dilarang warga turun ke daratan.
Kapal yang membawa Rohingya sudah berlangsung tak jauh dari bibir pantai Desa Pulo Pineung Meunasah Dua, Kecamatan Jangka Bireuen sejak subuh tadi, Kamis (16/11/2023). Begitu mengetahui adanya imigran, masyarakat setempat ramai mendatangi lokasi.
"Kesimpulan bersama masyarakat menolak kehadiran Rohingya ke daratan. Warga tidak menerima," kata Kepala Desa Pulo Pineung Mukhtaruddin kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mukhtar, masyarakat menolak imigran karena merepotkan setelah tiba di daratan. Warga sudah melihat saat Rohingya tiba di Desa Matang Pasi, Kecamatan Peudada, pada 16 Oktober lalu.
Panglima Laot Aceh Miftach Cut Adek mengatakan, para imigran Rohingya hingga saat ini masih berada di dalam kapal. Namun ada beberapa orang yang dilaporkan nekat melompat ke laut untuk berenang ke daratan.
"Posisi mereka sekarang sekitar satu mil dari bibir pantai," jelas Miftach saat dikonfirmasi terpisah.
Diketahui, imigran Rohingya sudah tiga hari berturut-turut tiba di Aceh dalam jumlah berbeda. Gelombang pertama sebanyak 196 mendarat di Desa Kalee, Kecamatan Muara Tiga, Pidie, Selasa (14/11). Gelombang kedua sebanyak 174 imigran mendarat di Pasie Meurandeh, Kecamatan Batee, Pidie pada Rabu (15/11).
(agse/afb)