Video sepasang anak bocah 10 tahun di Sampang, Madura, viral di media sosial. Setelah ditelusuri, bocah itu bukan menikah tapi tunangan.
Dilansir detikJatim Jumat (3/11/2023), di video itu terlihat seorang anak laki-laki dan perempuan berdiri berdampingan di depan rumah. Perempuan yang akan ditunangkan memegang buket uang pecahan Rp 100 ribu.
Sementara itu di sampingnya anak laki-laki mengenakan kopiah, baju putih dan sarung terus menebar senyum. Dalam keterangan disebutkan kedua bocah tersebut masih berusia 10 tahun. Layaknya acara pertunangan pada umumnya, sejumlah tamu juga hadir dan memberikan amplop.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kanit Reskrim Polsek Robatal Aipda Herry Serya mengatakan acara itu berlokasi di Desa Pandiyangan atau di rumah anak perempuan.
"Hasil penelusuran kami acaranya itu di sana (Desa Pandiyangan)," kata Herry.
Herry menambahkan sedangkan pihak anak laki-laki berasal dari Desa Tragih yang masuk kecamatan Robbatal. Acara itu terjadi pada 22 Oktober 2023.
Sedangkan mengenai usia kedua bocah tersebut, lanjut Herry, pihaknya masih menelusuri ke kepala desa setempat.
"Untuk acara itu sekitar 22 Oktober kemarin. Lengkapnya (usianya) tunggu dulu soalnya ini masih koordinasi dengan Pj-nya (kepala desa)," tandas Herr
Perangkat desa setempat melakukan klarifikasi soal video viral pernikahan bocah 10 tahun itu. Setelah mendapat klarifikasi, ternyata video viral itu bukan pernikahan tapi tunangan sejoli pelajar SMP berusia 14 tahun.
"Makanya tadi malam kami konfirmasi secara lengkap (Pj Desa Tragih dan Pandiyangan) tentang kebenarannya bahwa yang benar adalah pertunangan, bukan pernikahan seperti yang disebar di media sosial," kata Camat Robatal Deas Steny.
Deas lalu meluruskan bahwa usia kedua bocah tersebut 14 tahun dan masih duduk di bangku kelas 2 MTs. Bukan usia 10 tahun yang beredar di media sosial.
"Usia keduanya sama sama 14 tahun, tidak benar kalau sepuluh tahun. Dan beberapa tokoh masyarakat setempat juga memastikan tidak ada acara nikah siri," kata Deas.
Menurut keterangan keluarga, pertunangan tersebut dilakukan karena kedua anak suka sama suka.
"Orang tuanya tidak memiliki hubungan kekerabatan, kedua orang tuanya sama-sama kerja di Malaysia sehingga karena keduanya saling suka akhirnya diikat dengan pertunangan," ungkapnya.
(astj/astj)