Gerhana bulan parsial diperkirakan akan melewati langit Aceh pada Minggu 29 Oktober dini hari. Warga Tanah Rencong diminta tidak mengkaitkan fenomena alam tersebut dengan musibah dan kematian.
Ketua Tim Falakiyah Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra, mengatakan, gerhana akan terlihat di langit Aceh sekitar satu jam 17 menit pada pukul 02.35 WIB hingga 03.52 WIB. Gerhana bulan sebagian itu disebut terjadi saat bulan purnama.
"Irisan gerhana bulan sebagian tersebut hanya terjadi 6% dari keseluruhan piringan bulan purnama. Waktu untuk terjadi irisan gerhana bulan tersebut sekitar 1 jam 19 menit dimulai dari pukul 02.35 WIB sampai dengan 03.52 WIB," kata Alfirdaus dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (27/10/2023).
Dia menyebutkan, pada saat kontak gerhana sebagian, keadaan bulan yang sebelumnya purnama penuh akan berkurang sedikit demi sedikit sehingga akan membentuk irisan hitam di sebagian piringan bulan. Setelah itu, kata Plt Kabid Urais Kanwil Kemenag Aceh itu, cahaya akan kembali sempurna seperti bulan purnama.
"Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh melalui Observatorium Tgk. Chiek Kuta Karang akan melakukan pengamatan gerhana di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Aceh dengan menggunakan beberapa teleskop astronomi," jelas Alfirdaus.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Azhari mengajak umat Islam untuk melaksanakan salat khusuf saat fenomena alam itu terjadi. Salat sunnah tersebut dapat dilaksanakan dalam rentan waktu pukul 02.35 WIB sampai dengan 03.52 WIB.
"Kita juga mengajak umat untuk memperbanyak istighfar, takbir sedekah dan bentuk-bentuk ketaatan lainnya dalam rangka mengagungkan kebesaran Allah," ujar Azhari.
"Kita juga mengingatkan agar tidak mengaitkan gerhana bulan dengan kematian, musibah atau hal-hal buruk lainnya karena gerhana bulan merupakan fenomena alam untuk menegaskan keagungan dan kebesaran Allah," lanjut Azhari.
(astj/astj)