Wali Kota Medan Bobby Nasution menjelaskan tentang kerukan aspal di depan rumah dinas Gubernur Sumut di Jalan Jendral Sudirman, Medan, yang masih belum ditambal hingga hari ini. Salah satu faktornya karena cuaca di Medan belakangan yang kerap hujan.
Bobby menyebut, aspal di jalan itu dikeruk hingga dasar karena muka jalannya akan diganti.
"Ya, saya juga sudah tanya kemarin, itu memang dikeruk, kita ambil sampai dengan base-nya, sampai dengan dasarnya. Karena nanti muka jalannya akan diganti," kata Bobby, Rabu (25/10/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bobby juga memberikan alasan kenapa kerukan aspal itu belum ditindaklanjuti, salah satunya karena intensitas hujan di Medan tinggi beberapa hari belakangan.
"Memang dari beberapa kemarin, karena kondisinya hujan ya. Kita gak mau, salah satu kita sampaikan, boleh cepat tapi kualitas tetap dijaga," ujarnya.
Ia juga menyampaikan, air yang menggenang di bekas kerukan aspal tersebut akan mempengaruhi kualitas aspal. Ia juga meminta dinas terkait agar langsung mengerjakan perbaikan tersebut jika cuaca sudah bagus.
"Air yang menggenang di situ itu mempengaruhi kualitas kalau semen ditimpa-timpa saja. Jadi yang saya minta ini begitu cuaca bagus, cuaca baik tidak hujan, kering langsung di kerjakan," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, bekas kerukan aspal di depan Rumdis Gubsu tersebut dibiarkan begitu saja sudah lebih dari sepekan. Hal itu dikeluhkan warga karena membuat kemacetan. Tampak pula sejumlah alat berat masih berada di lokasi.
Pantauan detikSumut, Selasa (24/10), tampak jalan tersebut macet dipenuhi sepeda motor dan mobil. Kedalaman pengerukan aspal kurang lebih 20 cm. Di sebagian sisi jalan juga berlubang dan digenangi lumpur setelah hujan. Kerukan itu dimulai dari Jalan Jendral Sudirman mengarah ke Jalan Ir H. juanda, Jalan Cik Ditiro.
Warga sekitar Taman Beringin Wardi menyebut, pengerukan aspal itu sudah dibiarkan tak dikerjakan selama dua minggu.
"Dua minggu. Ya, sekitar gitu lah," ucap Wardi saat diwawancarai detikSumut.
Artikel ini ditulis Muthi' Nur Hanifah, peserta program Magang Bersertifikat Kampus Merdeka di detikcom.
(nkm/nkm)