Pengamat: Prabowo-Ganjar sebagai Kuda Pacu, Anies Kuda Hitam

Pengamat: Prabowo-Ganjar sebagai Kuda Pacu, Anies Kuda Hitam

Raja Malo Sinaga - detikSumut
Minggu, 22 Okt 2023 04:00 WIB
Anies-Prabowo-Ganjar.
Foto: 20Detik
Medan -

Kontestasi pemilihan presiden dan wakil presiden semakin menarik perhatian publik pasca dikabarkan Prabowo akan menggaet Gibran sebagai wakilnya, sementara Ganjar telah memastikan maju bersama Mahfud, dan jauh-jauh hari Anies telah menggandeng Muhaimin Iskandar.

Pengamat politik dari Universitas Sumatera Utara, Indra Fauzan, menilai pertarungan antar kandidat capres tersebut bakal berlangsung ketat. Berdasarkan survei yang telah diamati, dirinya melihat Ganjar dan Prabowo adalah calon kuat, sementara Anies mengisi posisi ketiga sebagai kuda hitam.

"Survei-survei tersebut selalunya menempatkan Prabowo dan Ganjar menjadi kuda pacu di depan dengan selalu bergantian memimpin survei, dan Pak Anies menjadi kuda hitam," kata Indra kepada detikSumut, Sabtu, (21/10/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kemudian Indra menjelaskan terkait suara di Sumut sendiri sangat penuh dinamika. Dirinya menyebutkan Sumut sejak lama telah menjadi basis suara milik PDIP.

Hal itu tentunya menjadi pegangan penting bagi Ganjar-Mahfud. Namun demikian, hal itu tak memberikan isyarat bahwa seluruh suara simpatisan PDIP akan jatuh ke tangan Ganjar-Mahfud.

ADVERTISEMENT

Apabila berkaca dengan keberhasilan dalam 2 periode belakangan, Indra menyebutkan harus melihat sosok Jokowi. Tentu hal ini menjadi batu sandungan karena dikabarkan Prabowo menggaet Gibran.

"Di sisi yang berbeda terdapat loyalis Jokowi. Hal ini tentunya kita pahami dari dua edisi pilpres di mana Jokowi masih memimpin dan tentunya mungkin ada faktor Walikota Medan," terangnya.

Di lain sisi, Anies-Muhaimin disebutkan akan berpegang kepada simpatisan eks 212 yang cukup besar di Sumut. Golongan ini menurut Indra yang akan menyelamatkan Anies-Muhaimin di Sumut.

"Saya rasa suara ini akan menjadi keuntungan bagi Anies-Cak Imin. Dengan 10 juta lebih suara pemilih di Sumut, ini cukup merepresentasikan suara pemilih di luar Jawa," bebernya.

Tak seperti di Sumut yang menurut Indra memiliki basis tertentu, tren masing-masing calon akan mengalami keterbelahan di Jawa. Disebutkannya bahwa suara NU pasti akan terbelah dengan adanya calon dari Ganjar dan Anies yang bernuansa hijau.

"Terutama basis basis tradisional NU di Jateng dan Jatim kita bisa melihat pemilihan cawapres Ganjar dan Anies yang bernuansa hijau," bebernya.

Perpecahan suara itu menurut Indra menguntungkan Prabowo yang akan mempertahankan suara di Jawa Barat. Serta dirinya menilai simpatisan PDIP dan NU di Jawa Tengah yang memiliki hubungan baik dengan Jokowi.

Sementara untuk Jawa Timur sendiri Indra tak bisa memastikan pihak mana yang akan mendapatkan suara besar di sana.

"Jatim agak unpredictable ya siapa yang terpeleset akan kalah di sana," bebernya.

Lebih lanjut, Anies dinilai akan tetap menyasar DKI Jakarta sebagai tempat yang pernah menenangkan dirinya sebagai gubernur.

Di luar basis daerah, Indra pun yakin meski tren Prabowo-Gibran yang digadang-gadang memiliki sisi khusus seperti sebagai anak presiden dan menteri tak mampu membuat dua calon lainnya kalah begitu saja.

"Jadi memang timses perlu kerja keras dan kerja beratlah," pungkasnya.




(nkm/nkm)


Hide Ads