Melihat Jejak Pabrik Batu Bata Pertama di Medan

Finta Rahyuni - detikSumut
Sabtu, 21 Okt 2023 20:00 WIB
Foto: Cerobong asap pabrik NV Deli Klei (Finta Rahyuni/detikSumut)
Medan -

Ridwan Hutagalung begitu bersemangat menceritakan saat dirinya bekerja di NV Deli Klei, perusahaan pertama pembuatan batu bata dan genteng di Kota Medan. Perusahaan ini merupakan milik keluarga Belanda yang sudah berdiri sebelum Indonesia merdeka.

Pria berusia 80 tahun itu tinggal tak jauh dari cerobong atau saluran pembuangan asap pabrik batu bata NV Deli Klei. Cerobong itu sampai saat ini masih berdiri kokoh meski pabrik batu bata itu sudah lama tidak beroperasi. Cerobong ini menjadi satu-satunya peninggalan pabrik batu bata NV Deli Klei yang masih tersisa.

Cerobong ini menjulang dengan perkiraan tinggi puluhan meter, sehingga menara itu gampang terlihat meski detikers berada jauh dari lokasi. Lokasi cerobong itu tepatnya berada di tengah permukiman warga di Jalan Menteng II, Kelurahan Binjai, Kecamatan Medan Denai.

Namun, untuk bisa sampai ke cerobong itu, detikers harus bertanya kepada warga sekitar. Sebab, lokasinya berada di lahan sempit di tengah-tengah permukiman warga. Jalan-jalan yang dilewati untuk bisa sampai ke lokasi juga tidak begitu bagus.

Warga sekitar menyebut cerobong itu Barbar atau Bakaran Batu, sesuai dengan fungsinya pada zaman dulu untuk membakar batu bata. Cerobong ini berbentuk seperti menara dengan material batu bata.

Namun, sayangnya kondisinya tidak terawat. Terlihat, cerobong ini dikeliling oleh semak-semak serta sejumlah pohon. Bahkan rerumputan itu hampir menutupi bagian bawah cerobong. Tampak di bagian bawahnya juga banyak coretan-coretan. Tak hanya itu, ada juga spanduk salah satu calon legislatif yang terpasang di dinding cerobong.

Sekitat lima meter cerobong itu diperkirakan sudah tertimbun ke dalam tanah, sehingga akses pintu masuk ke dalam cerobong itu juga sudah tidak kelihatan. Mirisnya lagi, cerobong itu sudah dalam kondisi retak yang cukup parah. Ada hampir setengah cerobong yang telah retak. Dikhawatirkan, cerobong itu akan terjatuh dan menimpa rumah warga yang berada di lokasi.

Foto: Cerobong asap pabrik NV Deli Klei (Finta Rahyuni)

Ridwan Hutagalung mengenang dirinya bekerja di pabrik batu bata itu selama 10 tahun sejak tahun 1968. Namun, saat itu yang menjalankan perusahaan itu bukan lagi keluarga Belanda pemilik NV Deli Klei. Sebab, pasca kemerdekaan, warga Belanda yang berada di Indonesia dipulangkan ke negara mereka, termasuk keluarga pemilik NV Deli Klei. Namun, dia mengaku pabrik itu menjadi satu-satunya perusahaan batu bata dan genteng saat itu. Sejumlah bangunan di Kota Medan, kata Ridwan, dibangun dengan batu bata NV Deli Klei.

"Yang punya keluarga Belanda. Saya juga tidak tahu pasti kapan berdirinya, tapi itu satu-satunya (pabrik batu bata) saat itu," kata Ridwan saat ditemui di rumahnya beberapa waktu lalu.

Galung, sapaan akrab warga sekitar, menceritakan ada kisah kelam dibalik kepulangan keluarga Belanda itu. Dia menyebut ada salah seorang anggota keluarga Belanda itu yang memilih untuk tidak berangkat bersama dengan alasan akan menyusul pulang ke Belanda. Namun, ternyata orang Belanda tersebut memilih mengakhiri hidupnya di dekat pabrik itu. Sepengetahuan Ridwan, aksi itu dipicu karena ketidakrelaannya meninggalkan perusahaan mereka itu.

"Kita kan sudah merdeka, orang-orang sudah diusir. Keluarganya berangkat ke Belanda, aku menyusul katanya. Jadi, meninggalkan perusahaannya ini enggak sampai hati dia, enggak rela dia. Jadi, dia milih bunuh diri. Itu di rumah itu, yang tingkat dua itu, di situ dia bunuh diri," ujar Ridwan sembari menunjuk rumah yang dimaksudnya.

Ridwan menyebut setelah pabrik itu ditinggal pemiliknya, dia diajak oleh temannya mengambil alih pabrik itu. Namun, dia mengaku perusahaan itu tidak berjalan mulus setelah ditinggal pemiliknya.

Mereka mengalami kendala bahan baku. Sebab, tanah yang biasanya digunakan untuk proses pembuatan batu bata itu sudah mulai habis. Biasanya tanah itu diambil dari lokasi sekitaran pabrik karena tekstur tanahnya cukup bagus dan berwarna merah.

Baca selengkapnya di halaman berikut...




(afb/afb)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork